Koran-jakarta.com || Kamis, 16 Apr 2020, 07:00 WIB

'Social Distancing' Masih Diperlukan Hingga 2022

WASHINGTON DC - Para ilmuwan dari Harvard pada Selasa (14/4) menyatakan bahwa pemberlakukan sekali kebijakan penutupan wilayah (lockdown) tak akan bisa mencegah penyebaran virus korona dan oleh karenanya langkah penarapan jaga jarak (social distancing) secara berulang kali mungkin masih akan dibutuhkan hingga 2022.

'Social Distancing' Masih Diperlukan Hingga 2022

Ket. Jaga Jarak Calon pembeli sedang antre sambil menerapkan aturan jaga jarak (social distacing) di luar sebuah supermarket di Manila, Filipina, beberapa waktu lalu.

Doc: AFP/Maria Tan 'Social Distancing' Masih Diperlukan Hingga 2022

"Semua ini diperlukan untuk mencegah rumah sakit kebanjiran pasien virus korona," demikian pernyataan ilmuwan dari Harvard itu dalam studi kajian mereka yang dipublikasikan dalam jurnal Science.

Studi ini dilakukan saat wabah virus korona sedang memuncak di Amerika Serikat (AS) dan pemerintah AS ingin agar langkah lockdown yang amat ketat segera dilonggarkan.

Mengacu dari hasil studi itu, para ilmuwan memperkirakan wabah virus korona akan jadi wabah musiman seperti halnya wabah flu yang sering terjadi saat musim dingin.

Harapan satu-satunya untuk melawan wabah ini yaitu dengan segera diproduksinya vaksin dan ditemukannya obat yang ampuh melawan Covid-19, meningkatkan imunitas, serta mencegah agar wabah ini tak kembali terulang. SB/AFP/I-1

Tim Redaksi:
A
I

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait