Temuan CT Dada dan Kondisi Klinis Pneumonia

Penelitian baru pada virus korona (Covid-19) adalah studi multi-pusat (n = 101) tentang hubungan antara temuan CT dada dan kondisi klinis pneumonia Covid-19 - yang menentukan bahwa sebagian besar pasien dengan penyakit ini memiliki dasar GGO sebesar 86,1 persen atau GGO campuran dan konsolidasi sekitar 64,4 persen, dan pembesaran vaskular dalam lesi sebesar 71,3 persen. Penelitian tersebut dimuat dalam akses terbuka di AJR. Selain itu, peneliti Wei Zhao, Zheng Zhong, dan rekannya mengungkapkan bahwa lesi yang ada pada gambar CT lebih cenderung memiliki distribusi perifer sebesar 87,1 persen dan keterlibatan bilateral sekitar 82,2 persen, dan menjadi paru-paru yang lebih dominan sebesar 54,5 persen, dan multifocal sebesar 54,5 persen. Zhao dan Zhong telah mengumpulkan 101 kasus mereka terkait pneumonia Covid-19 di empat lembaga di Provinsi Hunan Tiongkok, membandingkan karakteristik klinis dan fitur pencitraan antara dua kelompok yakni nonemergensi (penyakit ringan atau umum) dan darurat (penyakit parah atau fatal). Dengan demikian, sebagian besar kelompok (70,2 persen) berusia 21-50 tahun, dan sebagian besar pasien (78,2 persen) mengalami demam sebagai gejala onset. Hanya lima pasien menunjukkan penyakit yang terkait dengan wabah keluarga. Sementara pasien kelompok darurat lebih tua dari pasien dalam kelompok non-darurat, tingkat penyakit yang mendasari tidak berbeda secara signifikan pada kedua kelompok - memberi kesan bahwa viral load dapat menjadi reaeksi yang lebih baik dari tingkat keparahan dan tingkat pneumonia Covid-19.

Ket.

Doc: istimewa

"Distorsi arsitektur, bronkiektasis traksi, dan efusi pleura, yang mungkin mencerminkan viral load dan virulensi Covid-19, secara statistik berbeda antara kedua kelompok dan dapat membantu kami mengidentifikasi penyakit tipe darurat," terang Zhao dan Zhong.

pur/R-1