Koran-jakarta.com || Jum'at, 27 Mar 2020, 06:00 WIB

Pemerintah Dorong Industri Jaga Produktivitas

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong pelaku industri berperan aktif menangani virus korona tipe terbaru, Covid-19 di Indonesia, terutama menjaga produktivitas bagi sektor-sektor terkait atau sedang dibutuhkan konsumen.

Pemerintah Dorong Industri Jaga Produktivitas

Ket.

Doc: istimewa Pemerintah Dorong Industri Jaga Produktivitas

"Kami terus bertekad menciptakan iklim usaha yang kondusif agar industri-industri strategis masih tetap berjalan. Namun, perlu memperhatikan protokol kesehatan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (26/3).

Menperin mengapresiasi pelaku industri makanan dan minuman di dalam negeri yang mempertahankan produksinya demi memenuhi kebutuhan pokok masyarakat. Dia juga mengimbau keselamatan dan kesehatan para karyawan tetap menjadi prioritas saat industri beroperasi.

"Hingga pekan lalu, aktivitas produksi sejumlah industri manufaktur masih berjalan normal, kami mengapresiasi industri dan para karyawannya yang tetap menjaga pasokan bagi masyarakat," ujarnya.

Kemenperin juga memacu produktivitas industri penghasil alat pelindung diri (APD). Produk dari sektor ini sedang banyak dibutuhkan, terutama untuk tenaga medis. APD itu meliputi pakaian, caps, towel, masker, sarung tangan, pelindung kaki, pelindung tangan dan kacamata pelindung wajah (goggle).

Kemenperin masih terus memantau produktivitas industri sarung tangan karet dan industri penghasil masker. Sementara itu, industri penghasil cairan pembersih tangan (hand sanitizer) pun dipacu produksinya agar bisa memenuhi kebutuhan domestik yang sedang meningkat.

Bahkan, sektor-sektor penopangnya turut digenjot produktivitasnya, seperti industri deterjen dan produsen etanol. "Permintaan produk hand sanitizer saat ini naik karena tingginya kebutuhan di masyarakat. Termasuk juga untuk kebutuhan bahan bakunya, yaitu etanol atau alkohol," paparnya.

Stimulus Terukur

Sementara itu, Kepala Center of Investment Trade and Industry Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Andry Satrio Nugroho meminta pemerintah memberikan stimulus bagi industri demi menghindari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).

Menurutnya, empat biaya besar bagi dunia bisnis dan industri yang perlu meliputi tenaga kerja, utilitas dan sewa, pajak dan retribusi daerah, serta utang dan bunga pinjaman.n ers/E-10

Tim Redaksi:
E
M

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait