Pengembang Tidak Terburu-buru di Ibu Kota Baru
Pemindahan ibu kota baru belum sepenuhnya diikuti dengan perkembangan properti di wilayah Kalimantan Timur. Pengembang masih memprioritaskan daerah yang membutuhkan tempat tinggal daripada mengejar proyek di ibu kota baru. Hal tersebut tidak lain berkaca dari pengalaman tentang wacana pemindahan ibu kota baru.

Ket.
Doc: istimewa
Sebelum Kalimantan Timur, Jonggol, Jawa Barat merupakan daerah yang akan dikembangkan menjadi ibu kota baru. Dalam perjalanannya, ibu kota tidak jadi dipindahkan ke wilayah tersebut dan ibu kota masih berada di Jakarta.
Sekretaris Jenderal DPP REI, Amran Nukman mengatakan pemindahan ibu kota baru dipandang sebagai kabar yang menggembirakan, namun juga dapat menjadi kabar yang tidak terlalu menggembirakan.
Bagi pengembang di Kalimantan Timur, pemindahan ibu kota baru akan mendatangkan banyak penduduk di wilayah tersebut. Di sisi lain, ibu kota belum sepenuhnya dipindahkan ke wilayah tersebut.
"Kita harus berandai-andai, bisa jadi, bisa nggak," ujar dia. Wacana pemindahan ibu kota di Jonggol beberapa waktu lalu dapat menjadi pengalaman. Karena kenyataannya, pemindahan ibu kota bukan perkara sederhana yang dapat terjadi hanya dalam waktu semalam.
Pemindahan ibu kota membutuhkan proses yang panjang. Di sisi lain, dia berkeyakinan jika ibu kota pindah ke Kalimanatan Timur bukan berarti Jakarta akan sepi, karena selama ini pusat ekonomi masih di Jakarta.
Amran mengatakan untuk pengembang tidak memiliki modal lebih agar tidak terburu-buru mengembangkanproyek di daerah tersebut. "Kalau tidak punya uang lebih jangan nekad," ujar dia. Amran yang juga merupakan Direktur PT Metropolitan Manajemen (Metland Group) tidak agresif mengembangkan proyek di Penajam Paser dan Kutai Kartanegara sebagai ibu kota baru. Dia tengah mengincar Balikpapan sebagai pengembangan proyek.
Anda mungkin tertarik:
"Balikpapan, kotanya ramai," ujar dia memberikan alasan. Di sisi, lain bandara terbesar di Kalimanatan Timur berada di wilayah tersebut. Sehingga secara bisnis, Balikpapan menjadi kota yang lebih menguntungkan dibandingkan kota di Kalimantan Timur lainnya.
Ia lebih menyarankan agar pengembangan untuk mengembangkan proyeknya di wilayah Jabodetabek yang penduduknya membutuhkan tempat tinggal. Terutama di tengah, industri properti yang pertumbuhannya belum mencapai dua digit. Jabodetabek memiliki penduduk sebanyak 30 juta jiwa, jumlah tersebut masih menjadi pasar yang menjanjikan ketimbang membangun proyek di wilayahnya masih dalam proses penggarapan. din/S-2