Koran-jakarta.com || Sabtu, 10 Nov 2018, 06:00 WIB

Pelajar dan PNS Kenakan Atribut Perjuangan

SURABAYA - Pemerintah Kota Surabaya mewajibkan para siswa sekolah SD dan SMP untuk mengenakan busana pejuang kemerdekaan dalam rangka memperingati dan memeriahkan Hari Pahlawan, 10 November 2018. Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Muhammad Fikser, mengatakan, kewajiban penggunaan busana atau atribut perjuangan tersebut, sudah berlangsung setiap tahun.

Pelajar dan PNS Kenakan Atribut Perjuangan

Ket. SAMBUT HARI PAHLAWAN - Sejumlah siswa Sekolah Dasar Al Hikmah Surabaya, di Jalan Gayung Kebonsari Tengah, tampak bersemangat menyambut peringatan Hari Pahlawan dengan menggunakan busana perjuangan kemerdekaan, Jumat (9/10).

Doc: Koran Jakarta/Selocahyo Pelajar dan PNS Kenakan Atribut Perjuangan

"Ini adalah tahun ke sembilan. Tujuannya tentu untuk menguatkan aroma dan suasana Hari Pahlawan, agar anak-anak kita lebih meresapi semangat, dan pengorbanan mereka yang telah berjasa berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan," kata Fikser, saat dikonfirmasi, Jumat (9/11).

Fikser menambahkan, selain siswa sekolah, penggunaan busana atau atribut perjuangan tersebut juga di wajibkan bagi Pegawai Negeri Sipil di kalangan Pemkot Surabaya. "Ibu Wali Kota minta ASN juga memakai busana pahlawan, dan pada upacara Hari Pahlawan besok ASN, dan seluruh undangan yang hadir diwajibkan memakai busana tersebut," pungkasnya.

Salah satu orang tua siswa di Surabaya, Devy Minggrid, menyambut baik tradisi penggunaan busana perjuangan oleh para siswa untuk menyambut peringatan Hari Pahlawan. Menurutnya, sang putra, Dymas Athilla Hanis, yang duduk di kelas 2 SD Al-Hikmah, merasa antusias dalam mengikuti instruksi Pemkot tersebut.

"Anak-saya semangat sekali, awalnya rencana sekelas akan seragam menggunakan pakaian pejuang yang masih tradisional, hanya kaos putih dan sarung. Namun ternyata Dymas ingin memakai kemeja ala Bung Tomo," tuturnya. Kostum Bung Tomo rupanya menjadi favorit. Kalompok paduan suara SMP Negeri 6 Surabaya mewajibkan anggotanya yang akan mengisi upacara peringatan Hari Pahlawan di Balai Kota Surabaya, menggunakan busana tersebut.

"Kalau hari ini (Jumat, 9/11) kami bebas menggunakan busana pilihan sendiri, Saya memilih memakai baju perawat, dan disekolah digelar berbagai lomba, jadi meriah suasanannya. Sedangkan besok saat upacara di Balai Kota kelompok paduan suara kami seragam menggunakab baju Bung Tomo," ujar anggota Kelompok Paduan Suara SMPN 6, Surabaya, Gwyneth Edinta.

Secara terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya, Antik Sugiharti, mengatakan, acara Parade Surabaya Juang yang digelar untuk memperingati Hari Pahlawan pada tahun ini akan lebih meriah dan berbeda dengan tahuntahun sebelumnya. Salah satu perbedaan itu adalah pengangkatan tema atau isu pahlawan nasional, bukan hanya pahlawan Surabaya yang akan ditampilkan dalam parade itu.

"Jadi, kami menampilkan beberapa pahlawan dari berbagai daerah di Indonesia. Nanti juga akan ada pembawa foto-foto pahlawan dari berbagai daerah," kata Antik baru-baru ini. Selain itu, lanjut dia, start parade ini sebelumnya dilakukan di depan Gedung Pemprov, namun pada tahun ini akan digeser lebih ke utara, tepatnya di viaduk atau pintu keluar Tugu Pahlawan, karena pada parade itu akan menampilkan perang Viaduk.

Parade ini akan dibuka dengan tokoh pahlawan M. Yasin yang menyerahkan bendera merah putih kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, selanjutnya Wali Kota Risma menyerahkan kepada tim paskibraka.

"Parade ini akan start dari Tugu Pahlawan dan finish di Taman Bungkul. Dalam rute parade ini, ada delapan spot pertunjukan yang bisa dinikmati oleh warga Surabaya, setiap spot itu menampilkan pertunjukan yang berbeda-beda, mulai dari teatrikal, musik atau pembacaan puisi," tegasnya.


selo/AR-3

Like, Comment, or Share:


Artikel Terkait