Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

200 Tahun Alfred Wallace, Laboratorium Hidup Wallacea Makin Disesaki Pembangunan

Foto : The Conversation/Shutterstock/Ondrej Prosicky

Seekor Tarsius Spektral yang terekam di atas pohon beringin yang menjulang tinggi di Taman Nasional Tangkoko, Sulawesi Utara.

A   A   A   Pengaturan Font

Saat itu, hutan-hutan di sekitar Sulawesi, Maluku, dan kepulauan sekitarnya belum banyak dibabat. Deforestasi pada tahun-tahun tersebut lebih banyak berlangsung di Sumatra dan Kalimantan. Belakangan perambahan hutan juga terjadi di Papua.

Namun, pada akhirnya Wallacea terimbas juga. Mulai dari perkebunan sawit di Sulawesi Barat, pembukaan lahan dan pembangunan di kawasan ini terus terjadi.

Berdasarkan penelitian saya, Sulawesi telah kehilangan sekitar 10,89% wilayah hutannya selama periode 2000-2017-setara dengan sekitar 2,07 juta hektare. Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara mencatat tingkat deforestasi tertinggi dengan kehilangan masing-masing sekitar 13,41% dan 13,37% dari tutupan hutan pulau Sulawesi dalam kurun waktu tersebut.

Pada dekade terakhir, perusahaan juga berbondong-bondong datang merambah hingga ke pulau-pulau kecil di Maluku maupun di sekitar Sulawesi. Hutan dan ekosistem lainnya dibabat untuk perkebunan sawit, coklat, maupun kakao. Ada pula untuk pencarian serta penambangan nikel-komoditas bahan baku baterai mobil listrik yang tengah digandrungi di seluruh dunia. Mayoritas cadangan nikel dunia ada di Wallacea.

Pertambangan nikel memang ada sejak puluhan tahun silam, tapi hanya di beberapa wilayah seperti di Sulawesi Selatan bagian timur. Kini, banyak tanah-tanah di Sulawesi dan pulau sekitar yang dikeruk penambang tanpa memperhatikan pengelolaan lingkungan yang baik. Ada di antara mereka yang membuang sisa pertambangan (tailings) ke laut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top