
18 Orang Tewas akibat Berdesakan di Stasiun New Delhi
Seorang penumpang kereta mengeluarkan kopornya dari jendela darurat di sebuah stasiun kereta di New Delhi, India, pada Minggu (16/2). Laporan medis NDTV pada Sabtu (15/2) menyatakan sekurangnya 18 orang tewas karena berdesakan di stasiun kereta New Delhi,
Foto: AFP/Sajjad HUSSAINNEW DELHI - Sekurangnya 18 orang tewas karena berdesakan di stasiun kereta New Delhi, India, demikian laporan media setempat NDTV mengutip pejabat dan petugas medis setempat.
"Setidaknya 18 orang tewas akibat desak-desakan pada Sabtu sore di stasiun kereta New Delhi," menurut pejabat setempat kepada NDTV pada Sabtu (15/2).
Sementara itu, menurut kepala dokter Rumah Sakit LNJP New Delhi, 11 orang lainnya terluka dalam insiden tersebut.
Perdana Menteri Narendra Modi kemudian menyampaikan belasungkawanya atas kejadian di stasiun New Delhi tersebut. "Saya mengucapkan belasungkawa kepada semua yang kehilangan anggota keluarganya dan saya berdoa supaya yang cedera dapat segera pulih," kata Modi melalui media sosial X.
Menurut direktur dinas pemadam kebakaran Delhi, Atul Garg, kepada harian The Hindu, penyebab desak-desakan tersebut masih belum diketahui. Namun, laporan awal menunjukkan bahwa pembatalan dua perjalanan kereta ke Prayagraj atau Allahabad untuk ritual ziarah Kumbh Mela mengakibatkan desak-desakan dan kekacauan di dua peron stasiun. SB/Ant/Sputnik-OANA/I-1
Berita Trending
- 1 Kemnaker Sediakan 229 Bus Mudik Gratis
- 2 Pemkot Kediri Lakukan Cek Angkutan Umum
- 3 Gubernur DKI Jakarta Serahkan KJP Plus Tahap I 2025 dan Gratiskan Akses TMII
- 4 Pemkab Bogor: Bazar Pangan Murah Kadin Sukses Stabilkan Harga
- 5 Pemerintah Kota Kediri Melakukan Pengecekan terhadap Angkutan Umum agar Aman
Berita Terkini
-
Jelang Lebaran, Emas Antam dan Galery24 Merangkak Naik, Emas UBS Turun
-
Startup AI Perplexity Nyatakan Minat Beli TikTok
-
Polisi Siapkan Sejumlah Mitigasi Saat Mudik dan Lebaran 2025
-
Hati-hati Jalan Bergelombang, Pemudik Jaga Kecepatan Mobil di Tol Layang MBZ Arah Jakarta
-
Pasar Saham Global Sebagian Besar Anjlok Karena Kebijakan Tarif Trump yang Memukul Kepercayaan