Rabu, 15 Jan 2025, 14:30 WIB

10.000 Hektare Tambak Tak Produktif di Bekasi Bakal Direvitalisasi

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi Iman Santoso saat membahas revitalisasi tambak tak produktif di Cikarang, Rabu (15/1).

Foto: antara foto

KABUPATEN BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat (Jabar) akan merevitalisasi lahan tambak tak produktif seluas 10.000 hektare yang berada di bagian utara mulai tahun ini sebagai wujud dukungan program revitalisasi tambak pantai utara Jawa (Pantura).

"Kami pemerintah daerah mendukung penuh program Kementerian Kelautan dan Perikanan berkaitan dengan penyiapan lahan revitalisasi tambak Pantura," kata Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Bekasi Iman Santoso di Cikarang, Rabu.

Dia mengatakan, sesuai arahan Penjabat Bupati Bekasi, Pemkab Bekasi mendukung penuh program tersebut karena dinilai memiliki manfaat yang besar bagi masyarakat.

Menurut dia, seluruh pihak terkait dilibatkan dalam proses ini. Mereka bekerja sesuai tugas dan siap untuk berkolaborasi pada program revitalisasi ini.

"Pada prinsipnya program ini memiliki manfaat besar untuk masyarakat. Oleh sebab itu, Pemkab Bekasi siap untuk mendukung penuh program tersebut," katanya.

Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Kementerian Kelautan dan Perikanan Tb Haeru Rahayu menyatakan, program revitalisasi tambak Pantura Jawa tahap pertama menyasar total 27.000 hektare lahan mulai tahun ini.

Puluhan ribu hektare tambak itu terbentang dari wilayah Serang, Banten hingga Indramayu. Kabupaten Bekasi berkontribusi menyiapkan 10.000 hektare lahan pada program tersebut.

"Tadi sudah disampaikan bahwa Pemkab Bekasi sudah siapkan lahan dimaksud dengan rincian 8.000 hektare untuk tambak dan sisanya akan dipergunakan untuk penghijauan serta fasilitas penunjang lain," katanya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan mulai melaksanakan revitalisasi tambak tidak produktif yang ada di wilayah Pantai Utara Jawa pada tahun ini dengan mewujudkan model pengembangan budi daya tambak.

Revitalisasi tahap awal menyasar 13.000 hektare tambak tidak produktif dari total luas 78.000 hektare. Revitalisasi ditargetkan selesai pada tahun 2029 di empat wilayah provinsi dan 28 kabupaten serta kota.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Sriyono

Tag Terkait:

Bagikan: