Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 02 Mar 2019, 05:00 WIB

1,6 Juta Petugas Linmas Jaga TPS

Arief Mulya Eddie, Direktur Polisi Pamong Praja Kemendagri

Foto: ISTIMEWA

Jakarta - Untuk ikut mensukseskan Pemilu serentak 2019 agar berjalan aman dan damai, Kementerian Dalam Negeri akan mengerahkan 1,6 juta petugas perlindungan masyarakat atau Linmas. Petugas Linmas ini akan bertugas untuk menjaga keamanan dan ketertiban saat pemungutan suara. Terutama di sekitar Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Direktur Polisi Pamong Praja dan Satuan Perlindungan Masyarakat Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri Arief Mulya Eddie di kantor Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Jumat (1/3). MenurutArief, Satuan Linmas secara khusus dibentuk dan disiapkan untuk melaksanakan kegiatan penanganan bencana.

Selain itu, Linmas juga bisa ikut memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat." Bisa ikut membantu penanganan ketentraman ketertiban dan keamanan dalam penyelenggaraan pemilu serta membantu upaya pertahanan negara," katanya. Khusus untuk menghadapi Pemilu 2019, lanjut Arief, pihaknya telah menyiapkan 1,6 juta personel Linmas.

Mereka ada petugas Linmas yang ada di daerah. Nanti, para petugas Linmas ini akan ikut untuk menjaga TPS Pemilu 2019 di masing-masing daerahnya. Mereka juga telah dilatih untuk melayani dan melindungi TPS.

"Jadi kalau dibutuhkan bisa langsung bertugas," katanya. Arief menambahkan, nantinya akan ditugaskan dua petugas Linmas di setiap TPS. Mereka tugasnya hanya untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama proses pemungutan suara berlangsung. Tapi, para petugas Linmas juga siap sedia misalnya jika diminta untuk membantu pemilih yang sakit atau pemilih penyandang disabilitas.

"Para petugas Linmas juga banyak yang sudah terlatih. Misalnya mereka punya kemampuan bela diri, karena selama ini mereka juga dilatih oleh TNI dan Polri," katanya. Ia mencontohkan, kalau ada pemilih yang sakit atau pemilih penyandang disabilitas yang butuh bantuan, maka petugas Linmas akan turun tangan.

Misalnya, ada yang membutuhkan kursi roda, atau dipapah masuk TPS, petugas Linmas siap membantu. "Kami juga mengimbau agar petugas linmas bertindak humanis. Bahkan, kalau perlu, mereka melepas seragam dan menggunakan pakaian adat. Sehingga lebih humanis," ujarnya.

Tak hanya Linmas dan Satpol PP yang disiapkan untuk membantu kelancaran proses pesta demokrasi, kata Arief, petugas pemadam kebakaran pun diminta stand by saat hari pemungutan. Sehingga kalau ada gangguan, misalnya ada kebakaran bisa langsung cepat bergerak.

"Intinya dalam menghadapi pemilu serentak 2019 ini, Damkar, Satpol PP dan Linmas siap mengamankan pelaksanaan Pemilu serentak 2019 dan kawan-kawan kita juga sudah stand by di posisi masing-masing, agar pemilu ini bisa berjalan dengannlancar dan itu sudahn kami siapkan jauh-jauh hari sebelumnya, " ujar Arief.

Pemerintah, kata Arief, ingin pesta demokrasi bisa berjalan dengan aman dan damai. Petugas Satpol PP misalnya sejak tahapan kampanye bergulir sudah aktif bertugas. Karena memang banyak atribut peraga kampanye yang dipasang di tempat terlarang. Ia contohkan dipasang di pohonpohon. Atau dipasang di tempat yang menganggu kelancaran lalu lintas.

Maka, alat peraga kampanye itu ditertibkan. Namun dalam melakukan setiap penertiban, petugas Satpol PP harus berdasarkan rekomendasi dari penyelenggara pemilu. Jadi tidak bertindak sepihak.

ags/AR-3

Penulis: Agus Supriyatna

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.