Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Konflik di Ukraina I G7 Sebut Serangan Russia ke Kremenchuk sebagai Kejahatan Perang

Zelenskyy: Russia Harus Dilabeli "Sponsor Negara Terorisme"

Foto : AFP/UKRAINE EMERGENCY MINISTRY PRESS SERVICE

Serang Pusat Perbelanjaan I Gambar yang dirilis Dinas Tanggap Darurat Nasional Ukraina memperlihatkan sejumlah ­petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api pada sebuah pusat perbelanjaan di Kota Kremenchuk yang dilalap api usai dihantam oleh serangan misil Russia pada Senin (27/6). Akibat serangan itu dilaporkan sedikitnya 20 orang tewas dan sekitar 40 orang lainnya belum ditemukan.

A   A   A   Pengaturan Font

"Beberapa jasad sudah tidak dapat diidentifikasi karena terbakar cukup parah. Mungkin perlu beberapa hari untuk mengidentifikasi mereka," kata Menteri Dalam Negeri Ukraina, Denys Monastyrsky.

Terkait serangan misil ke Kota Kremenchuk, Russia mengatakan bahwa mereka sebenarnya menargetkan gudang senjata Ukraina yang ada di kota itu dan ledakan hebat dari gudang senjata itu telah menghantam pusat perbelanjaan yang tutup.

Serangan itu menghantam gudang senjata dan amunisi dari Amerika Serikat dan negara-negara Eropa di sekitar pabrik mobil Kremenchuk," kata militer Russia dalam sebuah pernyataan. "Ledakan amunisi dari senjata Barat memicu kebakaran di pusat perbelanjaan terdekat, yang tidak beroperasi pada saat itu," imbuh mereka.

Mengetahui terjadinya serangan misil Russia yang menelan banyak korban jiwa, para pemimpin negara-negara G7 menyatakan bahwa serangan Russia itu sebagai sebuah kejahatan perang. Para pemimpin G7 bahkan bersumpah bahwa Presiden Russia, Vladimir Putin, dan siapapun yang bertanggung jawab atas serangan itu akan dimintai pertanggungjawaban.

"Serangan membabi buta terhadap warga sipil tak berdosa merupakan kejahatan perang," kata mereka dalam sebuah pernyataan yang mengutuk serangan keji itu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top