Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Hubungan AS-Tiongkok

Xi Minta Eks CEO Starbucks Promosikan Perdagangan

Foto : AFP/Jason Redmond

Howard Schultz

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Presiden Xi Jinping telah meminta mantan pemimpin Starbucks, Howard Schultz, dan perusahaan yang pernah dipimpinnya itu untuk secara positif turut berperan aktif membantu dalam mempromosikan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dengan Tiongkok.

Permintaan Presiden Xi yang amat langka kepada sosok pebisnis asing dilaporkan kantor berita resmi milik negara Xinhua pada Kamis (14/1).

"Xi, yang membalas surat dari Schultz, telah meminta sosok miliuner untuk melanjutkan peran aktifnya dalam mempromosikan kerja sama ekonomi dan perdagangan serta hubungan bilateral antara Tiongkok-AS," lapor Xinhua.

Dalam surat balasan tertanggal 6 Januari itu, Xi menulis bahwa negaranya telah memulai misi baru untuk membangun negara sosialis modern dan Tiongkok akan menawarkan lebih banyak keleluasaan bagi perusahaan-perusahaan di seluruh dunia, termasuk Starbucks dan perusahaan-perusahaan Amerika lainnya, untuk berkembang di Tiongkok.

Dalam surat balasannya, Xi menegaskan bahwa di bawah kepemimpinan Partai Komunis Tiongkok, saat ini sebanyak 1,4 miliar warga Tiongkok telah melakukan pekerjaan berat jangka panjang untuk membangun masyarakat yang cukup sejahtera secara menyeluruh dan menciptakan sebuah negara sosialis yang modern.

Tidak jelas mengapa isi surat itu dipublikasikan oleh kantor berita resmi milik negara, namun publikasi itu dibeberkan saat perselisihan dagang, teknologi, keamanan dan hak-hak antara kedua negara kekuatan dunia itu telah mencapai titik nadir.

Jaringan waralaba kedai Starbucks saat ini berada di hampir seluruh pelosok kota-kota besar di Tiongkok. Sejak masuk ke Negeri Panda pada 1999, kini tercatat ada lebih dari 4.700 kedai kopi di seluruh Tiongkok.

Schultz sendiri sebenarnya sudah tak lagi menjabat sebagai pemimpin Starbucks sejak 2018, namun ia tetap mempertahankan jabatan kehormatan di perusahaan itu.

"Schultz sebelumnya telah memberikan ucapan selamat kepada Xi atas keberhasilan transisi Tiongkok menuju masyarakat yang cukup makmur dalam segala hal di bawah kepemimpinan Presiden Xi dan mengungkapkan rasa hormat kepada rakyat dan budaya Tiongkok," lapor Xinhua.

Seruan Pemulihan

Hubungan AS-Tiongkok semakin tegang pada masa pemerintahan Presiden Donald Trump.

Selain terjadi sengketa dagang, antara Beijing dan Washington DC juga terjadi perselisihan soal siapa yang bertanggung jawab atas terjadinya pandemi Covid-19 dan isu mengenai masalah hak asasi manusia Tiongkok di Xinjiang dan Hong Kong.

Menteri Luar Negeri Wang Yi sebelumnya telah menyerukan agar Tiongkok dan AS memulai lagi dialog dan saling memulihkan rasa saling percaya dengan pemerintahan AS berikutnya yang bakal dipimpin oleh presiden terpilih AS, Joe Biden.

Sebelum terjadi korespondensi antara Xi dan Schultz ini, keduanya pernah bertemu dalam sebuah resepsi resmi di Seattle saat pemimpin Tiongkok itu berkunjung ke AS pada 2015. AFP/GlobalTimes/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top