Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Xi Jinping Sebut Hubungan Bilateral Tiongkok-AS Paling Penting di Dunia

Foto : AFP/Getty Images/Andy Wong

Presiden Tiongkok Xi Jinping (kanan) bersalaman dengan pimpinan mayoritas Senat AS Chuck Schumerpada 9 Oktober 2023 di Beijing.

A   A   A   Pengaturan Font

BEIJING - Presiden Tiongkok Xi Jinping bertemu dengan Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer di Balai Agung Rakyat, Beijing pada Senin (9/10). Ia menyebut hubungan antara negaranya dan Amerika Serikat (AS) adalah hubungan bilateral yang paling penting di dunia.

"Hubungan Tiongkok-AS adalah hubungan bilateral yang paling penting di dunia. Hubungan baik Tiongkok dan AS akan menentukan masa depan umat manusia, persaingan dan konfrontasi tidak sejalan dengan tren zaman," demikian termuat dalam keterangan tertulis di Beijing pada Selasa (10/10).

Xi Jinping mengatakan kepentingan kedua negara jauh lebih besar dibanding perbedaan mereka dan pencapaian Tiongkok maupun AS adalah kesempatan bagi kedua negara, bukan malah menjadi tantangan.

"Memang 'Perangkap Thucydides' tidak dapat dihindarkan namun planet bumi cukup luas untuk mengakomodasi pembangunan dan kemakmuran bersama Tiongkok dan AS. Karena eratnya integrasi ekonomi antara Tiongkok dan AS dan kepentingan keduanya juga saling terkait maka kedua negara berupaya untuk mengambil manfaat dari pencapaian masing-masing," tambah Xi Jinping.

"Thucydides Trap" atau "Perangkap Thucydides" dipopulerkan kali pertama oleh pakar politik AS Graham T Allison pada 2012 dalam tulisannya di Financial Times untuk menggambarkan dipilihnya opsi perang oleh hegemon dunia ketika muncul kekuatan regional baru.

AS selama ini dikenal sebagai hegemon dunia, sementara Tiongkok dipersepsikan sebagai kekuatan baru.

Allison menggunakan teori yang mengutip sejarawan sekaligus jenderal militer Athena, Thucydides yang menjelaskan Perang Peloponnesia antara Athena dan Sparta terjadi akibat ketakutan Sparta melihat kekuatan baru Athena.

Sejumlah hal yang disebut Xi Jinping dapat menjadi bagian kerja sama misalnya pemulihan global pasca pandemi Covid-19, penyelesaian masalah perubahan iklim dan masalah-masalah internasional maupun regional lain yang membutuhkan kerja sama Tiongkok dan AS.

"Sebagai dua negara besar, Tiongkok dan AS harus menunjukkan keluasan pikiran, visi dan kesiapan untuk mencapai tahapan yang diharapkan komunitas internasional dan bertindak dengan rasa tanggung jawab bagi sejarah, masyarakat dan dunia. Artinya kedua negara harus menghargai satu sama lain, hidup berdampingan dan mengupayakan kerja sama yang saling menguntungkan," jelas Xi Jinping.

Xi Jinping juga menekankan bahwa Tiongkok sudah mencapai "dua keajaiban" yaitu pertumbuhan ekonomi yang pesat dan stabilitas sosial jangka panjang.

Hal tersebut dapat terjadi karena Tiongkok telah menemukan pola pembangunan yang sesuai dengan kondisi nasional dan harapan masyarakatnya serta didukung oleh rakyat.

"Tiongkok akan tetap melanjutkan pola sosialisme dengan karakteristik Tiongkok dan meningkatkan modernisasi Tiongkok di semua lini. Tiongkok akan tetap berkomitmen terhadap pembangunan damai dan bekerja sama dengan semua negara di dunia untuk membangun komunitas masa depan umat manusia," kata Xi Jinping.

Ia pun mengundang agar lebih banyak lagi anggota Kongres AS yang berkunjung ke Tiongkok agar dapat memahami Tiongkok melalui lebih banyak interaksi, dialog dan pertukaran informasi.

Sedangkan Pemimpin Mayoritas Senat AS Chuck Schumer mengungkapkan selama kunjungannya, ia merasakan kekuatan dan potensi pembangunan Tiongkok.

"Kami berbagi pandangan mengenai isu-isu yang relevan terhadap hubungan AS-Tiongkok dan sepakat bahwa hubungan stabil AS-Tiongkok adalah kebutuhan vital bukan hanya bagi kedua negara tapi juga bagi perdamaian dan pembangunan dunia," kata Schumer.

Dalam pernyataan tersebut, Schumer mengemukakan tentang pembangunan dan kemakmuran Tiongkok juga bermanfaat bagi rakyat AS.

"AS tidak ingin berkonflik dengan Tiongkok dan juga tidak ingin menjauhkan diri. AS bersedia untuk meningkatkan dialog dan komunikasi dengan Tiongkok secara terbuka dan jujur. Kami berharap dapat memperkuat perdagangan dan investasi bilateral serta meningkatkan komunikasi dan kerja sama di berbagai isu seperti perubahan iklim, penanggulangan perdagangan narkoba dan konflik regional," ujar Schumer.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top