Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembangunan Infrastruktur

Wujudkan Kota Ramah Air di Indonesia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengatakan perencanaan kota harus memiliki kemampuan untuk mengelola air (water management) dengan baik, sehingga dapat menyusun regulasi yang tepat dan solutif.

Salah satu konsep sebagai solusi pengelolaan air perkotaan adalah water sensitive city (WSC) yang melibatkan integrasi desain kota, infrastruktur, dan kebijakan untuk menciptakan lingkungan perkotaan yang responsif terhadap perubahan iklim, melindungi sumber daya air, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

"Water sensitive city tidak hanya tentang pengendalian banjir dan penyediaan air bersih, tetapi juga tentang peningkatan kenyamanan. Kita mengenal namanya liveable city, sustainable city, lovable city, semuanya pasti dasarnya adalah air. Kalau orang mau hidup nyaman, pasti harus ada air," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam Seminar Nasional dengan tema Mewujudkan Kota Ramah Air: Tantangan Dan Peluang Perencanaan Infrastruktur Wilayah di Jakarta, Senin (11/12).

Dia menjelaskan setiap kota terdiri dari prasarana, people and environment. Keinginan menjadi liveable city, artinya kita bisa memanajemen dengan baik akan menjadi liveable city atau sustainable city.

Kota Ramah Air memiliki beberapa feature utama untuk mengatasi 3 tantangan, yakni terkait kelangkaan air, kelebihan air (banjir), dan kualitas air/ lingkungan. Too little, toomuch and too dirty. Salah satu contohnya Kota Jakarta yang sampai saat ini masih menghadapi tantangan terkait persoalan banjir (too much water).
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : andes
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top