Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesejahteraan Petani

Wujudkan Korporatisasi Pangan dalam Bentuk Koperasi

Foto : ANTARA/PRASETIA FAUZANI

HAMA ULAT SERANG TANAMAN BAWANG I Petani mengambil daun berisi ulat yang menyerang tanaman bawang merah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Kamis (8/7). Memasuki musim pancaroba sekitar 80 persen tanaman bawang merah di tempat itu terserang hama ulat yang dapat mengakibatkan daun menguning hingga mati sebelum masa panen tiba.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM mendorong upaya konsolidasi petani dalam bentuk koperasi untuk mewujudkan korporatisasi sektor pangan di Tanah Air agar bisa meningkatkan skala ekonomi.

Deputi Bidang Perkoperasian, Ahmad Zabadi, dalam rangkaian webinar Hari Koperasi (HARKOP) Ke-74 Tahun 2021 dengan tema "Korporatisasi Petani, Peternak, dan Nelayan melalui Koperasi", di Jakarta, Kamis (8/7), mengatakan petani harus dikonsolidasi dan jangan dibiarkan hanya menggarap di lahan yang sempit, tetapi lebih baik terkonsolidasi melalui koperasi.

"Kalau sudah ada koperasi, para petani dapat fokus untuk berproduksi di lahan yang juga dikonsolidasikan menjadi skala ekonomi. Yang berperan menjadi off taker pertama adalah koperasi (sebagai aggregator) dan melakukan pengolahan hasil panen, yang berhadapan dengan pembeli juga koperasi, sehingga harga tidak dipermainkan oleh buyer," kata Zabadi.

Zabadi menambahkan, koperasi sebagai badan usaha yang berbadan hukum juga dapat melakukan kerja sama dengan berbagai pihak, mulai dari akses terhadap sumber-sumber pembiayaan dan kerja sama dengan perguruan tinggi untuk teknologi tepat guna, sampai pada hilirisasi produk (pemasaran) baik secara offline dan online.

"Saya memiliki keyakinan, jika kita dapat membangun komitmen bersama untuk dapat mendampingi para petani, peternak, dan nelayan meningkatkan skala ekonomi, kualitas produksi dan terhubung dengan offtaker serta rantai pasok industri pertanian dan perikanan, maka akan banyak role model pengembangan korporatisasi petani, peternak dan nelayan melalui koperasi dengan berbagai komoditas unggulan daerah," katanya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Fredrikus Wolgabrink Sabini
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top