Wujudkan Korporatisasi Pangan dalam Bentuk Koperasi
HAMA ULAT SERANG TANAMAN BAWANG I Petani mengambil daun berisi ulat yang menyerang tanaman bawang merah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Kamis (8/7). Memasuki musim pancaroba sekitar 80 persen tanaman bawang merah di tempat itu terserang hama ulat yang dapat mengakibatkan daun menguning hingga mati sebelum masa panen tiba.
Dikatakannya, inilah yang akan mewujudkan kesejahteraan petani pangan. Lagi pula, nilai-nilai tata kelola perusahaan (korporat) yang baik sejatinya sudah melekat dalam koperasi sejati, yang berpedoman pada tujuh prinsip koperasi. "Tinggal dijalankan dengan konsisten," papar dia.
Menurut Awan, apabila pemerintah konsisten dalam membangun koperasi petani maka mesti ada roadmap yang jelas bagaimana berangsur-angsur koperasi petani tersebut dapat menguasai sarana produksi dan distribusi pangan.
Ia menegaskan bahwa kendala besar saat ini ialah bagaimana petani menguasai sarana produksi dan distribusi pangan itu, soal lahan, kapital, teknologi, dan pasar, penguasaan koperasi tani minim sekali.
Kenapa itu terjadi, menurut Awan, karena koperasi taninya tidak disiapkan dan dibangun untuk menguasai hulu, tengah, dan hilir pertanian pangan yang dikuasai korporasi. n ers
Redaktur : Fredrikus Wolgabrink Sabini
Komentar
()Muat lainnya