Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kesejahteraan Petani

Wujudkan Korporatisasi Pangan dalam Bentuk Koperasi

Foto : ANTARA/PRASETIA FAUZANI

HAMA ULAT SERANG TANAMAN BAWANG I Petani mengambil daun berisi ulat yang menyerang tanaman bawang merah di area persawahan Desa Paron, Kediri, Jawa Timur, Kamis (8/7). Memasuki musim pancaroba sekitar 80 persen tanaman bawang merah di tempat itu terserang hama ulat yang dapat mengakibatkan daun menguning hingga mati sebelum masa panen tiba.

A   A   A   Pengaturan Font

Pihaknya menekankan pentingnya korporatisasi dan pengembangan sektor pangan sebagaimana arahan Presiden Jokowi. Di samping itu, Indonesia juga perlu melakukan langkah antisipasi terhadap krisis pangan.

Kontrol Rakyat

Peneliti di Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Awan Santosa, berpendapat, manfaat korporatisasi akan optimal apabila dilakukan melalui pembangunan koperasi tani. Itu akan bermanfaat signifikan bagi petani. Jika tidak, akan lebih menguntungkan korporasi.

Tak hanya itu, kata dia, agar memberi manfaat bagi petani perlunya roadmap yang jelas sebagai panduan multipihak. "Kalau tidak ya, dominasi korporasi tak tergantikan," tegasnya

Awan lebih cenderung mendorong agar Menteri Koperasi dan UKM mendorong koperasi pangan, bukan malah korporatisasi pangan. "Koperasi pangan akan lebih memastikan kedaulatan pangan, yang mana terdapat kontrol rakyat terhadap pangan, baik dari sisi pasokan input, stabilitas harga, maupun distribusi pangan tersebut," tegas Awan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Fredrikus Wolgabrink Sabini
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top