Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

WTO: UE Melakukan Diskriminasi terhadap Minyak Sawit dalam Penetapan Aturan Biofuel

Foto : Istimewa

Panel WTO juga mengkritik periode peninjauan data yang digunakan oleh UE dalam menilai risiko ILUC minyak sawit, yang didasarkan pada data yang dikumpulkan antara tahun 2008 dan 2016. Hal ini berarti penghapusan bertahap UE bergantung pada pada data yang berpotensi ketinggalan jaman.

A   A   A   Pengaturan Font

Ji Yang Lum, analis riset utama senior untuk biofuel di S&P Global, sebuah perusahaan informasi keuangan, mengatakan, karena biofuel saat ini lebih mahal dibandingkan bahan bakar fosil, maka diperlukan mandat resmi untuk mendorong permintaan terhadap sumber energi ini.

"Apa yang kami lihat selama lima tahun terakhir adalah evolusi terhadap mandat ini," katanya pada konferensi industri di Kuala Lumpur, Selasa lalu.

"Misalnya UE telah memprioritaskan pemenuhan target dekarbonisasi tanpa berdampak pada pasar pangan, yang menjelaskan mengapa mereka memilih untuk menghentikan penggunaan tanaman pangan dan pakan sebagai bahan baku secara bertahap," tambahnya.

Lum mengatakan, untuk biofuel berbasis minyak sawit, S&P Global melihat pertumbuhan yang terbatas di sektor bahan bakar transportasi jalan raya, mengingat terbatasnya mandat biodiesel saat ini di Malaysia dan Indonesia. Oleh karena itu, para pelaku industri menjajaki penggunaan minyak sawit dalam bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF), yang saat ini diizinkan oleh Organisasi Penerbangan Sipil Internasional atau International Civil Aviation Organisation (ICAO) di bawah program penyeimbangan karbon global Corsia.

Jejak karbon dari berbagai bahan baku biofuel juga semakin penting. "Intensitas karbon penting ketika melihat biofuel (karena) kita melihat adanya dorongan untuk menghitung intensitas karbon dari bahan baku Anda dibandingkan hanya menggunakan biofuel," kata Lum.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top