Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Wow! Ada Mumi Ratusan Tahun Asli Papua Indonesia? Teknik Mumifikasi Diasapi dan Dibaluri Lemak Babi

Foto : Google

Mumi Suku Dani Wamena, Papua, Indonesia.

A   A   A   Pengaturan Font

Mumi atau Mumifikasi adalah sebuah teknik pengawetan jasad yang identik dengan Mesir. Mesir terkenal karena terdapat banyaknya peninggalan piramida beserta muminya. Mesir sendiri disebut memiliki teknologi Mumifikasi tingkat terbaik. Di Mesir, jasad yang usianya sudah ratusan tahun masih terlihat utuh bahkan banyak yang masih terlihat seperti manusia

Biasanya tujuan dari teknik pengawetan atau Mumifikasi itu sendiri adalah untuk menghormati orang-orang atau sosok yang dahulu memiliki andil besar saat masa hidupnya, yakni seperti raja atau seseorang yang berpengaruh besar terhadap suku atau negaranya.

Ternyata di Indonesia terdapat mumi yang berasal dari suku Dani, tepatnya berlokasi di Wamena, Papua, Indonesia. Mumi suku Dani menjadi salah satu daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri. Keeksotisan dan misteri yang tersimpan dalam mumi itu mengundang banyak orang jadi penasaran.

Suku Dani di Wamena memiliki tujuh mumi yang tersebar dengan kisaran usia antara dua hingga tiga abad. Usia mumi itu sendiri bisa dilihat dari kalung yang melingkar di leher, sebab setiap lima tahun sekali terdapat upacara penghormatan dengan mengalungkan satu kalung ke leher mumi.

Mumi di Wamena tersebar di beberapa distrik, tiga mumi di distrik Kurulu, tiga mumi di distrik Asologaima, dan satu mumi perempuan di distrik Kurima. Mumi perempuan tidak boleh diperlihatkan, karena masyarakat Wamena percaya bahwa bumi perempuan apabila diperlihatkan bisa membawa malapetaka pada suku.

Mumi yang ada di Wamena bukanlah mumi orang biasa, melainkan para kepala suku dan panglima perang yang menjadi panutan anggota suku semasa hidupnya. Saat masih hidup, mereka berpesan agar saat meninggal agar diawetkan.

Teknik Mumifikasi yang dilakukan oleh suku Dani Wamena ini sendiri, dahulu dilakukan dengan cara diawetkan menggunakan cara tradisional, yaitu diasapi selama 200 hari. Jasad tersebut harus diasapi dengan dibaluri lemak babi.

Untuk melihat mumi di Wamena ini tidaklah gratis. Mumi hanya akan dikeluarkan dari 'Honai' yang merupakan rumah adat suku Dani, setelah ada kesepakatan harga. Kemudian tidak hanya sampai disitu, apabila ingin mengambil foto akan dikenakan harga tambahan.

Menurut berbagai informasi yang ada, foto-foto mumi yang diambil, bisa mencapai jutaan rupiah. Jadi, apabila ingin berkunjung ke Wamena harus benar-benar pintar bernegosiasi dengan para komunitas penjaga mumi hingga mencapai kesepakatan bersama.

Mumi yang ada di Wamena juga menjadi salah satu sumber penghasilan para anggota suku, jadi tidak heran kalau saja ada tawaran lainnya agar pengunjung mau menambah bayaran demi meningkatkan penghasilan mereka.

Liburan sambil melihat mumi yang ada di Indonesia bisa menjadi referensi yang sangat menarik, karena dapat menambah pengalaman baru yang tidak akan terlupakan.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rizka Haerunnisa

Komentar

Komentar
()

Top