Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 12 Okt 2020, 18:00 WIB

Wisata Sejarah Fort Rotterdam Makassar

Foto: Istimewa

Makassar memilikiberagam tempat wisata yang bisa didatangi, mulai dari pantai hingga tempat menarik lainnya.Wisata yang terkenal di Makassar adalah Pantai Losari. Buat wisatawan yang tinggal di luar Makassar, rasanya tidak afdol kalau belum mengunjungi ke Pantai Losari.merupakan salah satu tempat wisata yang jadi tujuan favorit pelancong.

Kota Makassar memang terkenal sebagai kota yang memiliki deretan objek wisata di bagian timur Indonesia. Bahkan, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki objek wisata seperti pantai, air terjun, peninggalan belanda dan lainnya. Masing-masing tempat memiliki daya tarik tersendiri.

Jika belum puas berwisata di pantai, bisa mengunjungi destinasi peninggalan sejarah yang berada di Makassar dan sekitarnya untuk menjelajah tempat wisata menarik lainnya. yang tidak kalah keren dan seru buat dikunjungi.

Ada banyak objek wisata yang bisa dijelajahi. Salah satu ikon yang terkenal di Makassar yang harus dikunjungi adalah Fort Rotterdam, peninggalan pendudukan kolonial Belanda.Berada di sini, wisatawan dapat melihat peninggalan zaman Belanda, seperti alat pertanian, penggilingan padi, pakaian adat daerah, peninggalan dalam bentuk gulungan, dan lainnya.

Tempat Wisata Fort Rotterdam Makassar berdiri megah di pesisir barat Makassar, Sulawesi Selatan. Fort Rotterdam dikenal sebagai landmark kota yang paling ikonik. Dengan jejak sejarah yang berasal dari Kerajaan Gowa dari abad ke-16 hingga penjajahan oleh Belanda, Benteng ini menjadi bukti dalam sejarah di Makassar.

Kemegahannya selalu memikat orang-orang yang melihatnya. Awalnya bernama Benteng Jumpandang atau Ujung Pandang, kompleks besar ini pertama kali dibangun pada tahun 1545 di era Karaeng Tunipalangga Ulaweng, Raja Gowa kesepuluh. Awalnya, benteng ini terbuat dari campuran batu dan tanah liat yang dibakar, dengan bentuk arsitektur persegi khas Portugis.

Benteng tersebut juga diperluas dan berbentuk baru menyerupai penyu, sehingga benteng tersebut mendapat nama baru yaitu Benteng Pannyua (Penyu) atau Benteng Penyujika dilihat dari ketinggian, bentuk benteng menyerupai penyu yang sedang menuju pantai. Bentuknya tidak hanya unik, tapi juga mengandung makna yang dalam. Karena seperti penyu yang hidup di darat dan di laut, kejayaan Kerajaan Gowa juga terbentang di darat maupun di lautan.

Umur benteng ini sudah mencapai ratusan tahun, namun masih berdiri kokoh. Beralamat di Jalan Ujung Pandang, Bulo Gading, Makasar, museum ini memiliki beberapa gedung, dengan desain bergaya Eropa. Setiap gedung memiliki fungsi yang berbeda-beda pada zamaannya. Ada bangunan gudang penyimpanan senjata, gereja, sampai ruang tawanan yang ditahan.

Bangunan-bangunan besar yang berada didalam benteng merupakan peninggalan Belanda. Jumlahnya ada 16 Bangunan Selain bangunan, di dalam kompleks benteng juga terdapat taman yang luas. Fort Rotterdam merupakan saksi bisu perkembangan Makassar. Peranannya sangat penting. Benteng ini merupakan satu dari beberapa benteng yang dibangun setelah ketegangan Makassar-VOC (kongsi dagang Belanda) meningkat.

Fort Rotterdam masih kokoh berdiri hingga kini. Tak lagi berfungsi sebagai pusat pertahanan, politik, niaga, tapi sebagai "pusat sejarah" kota Makassar. Fort Rotterdam merupakan bukti visual yang masih tersisa dari dinamika sebuah peradaban

Memang, orang Bugis saat itu adalah kekuatan yang diakui dan dihormati di seluruh lautan Indonesia bahkan hingga Selat Malaka. Gubernur Jenderal Speelman kemudian membangun kembali bagian-bagian benteng yang hancur. Tidak hanya menerapkan gaya khas Belanda pada strukturnya, Speelman menambahkan benteng lain di sisi baratnya. Benteng ini kemudian berganti nama menjadi kota asal Speelman, Rotterdam. Benteng itu tumbuh menjadi pusat penimbunan rempah-rempah dan sebuah Entrepot yang penting. Akhirnya hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat pemerintahan Kolonial Belanda di Indonesia Timur.

Lokasi benteng yang mudah dijangkau karena terletak di dalam kota Makassar, tepatnya berada di depan pelabuhan laut kota Makassar. Jaraknya sekitar dua kilometer dari Pantai Losari. Dengan gaya arsitektur era 1600-an, benteng ini terlihat mencolok dari bangunan. Temboknya memiliki ketebalan hampir dua meter, berwarna hitam, dan terlihat kokoh menjulang setinggi hampir lima meter. Pintu utama benteng berukuran kecil.

Redaktur:

Penulis: Aris N

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.