Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pandemi Covid-19 I Tedros: Belum Ada Bukti Ilmiah Keefektifan Pemberian Suntikan Dosis ke-3

WHO Serukan Moratorium Pemberian Vaksin "Booster"

Foto : AFP/YASSER AL-ZAYYAT

Kunjungi Posko Vaksinasi l Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus (tengah) saat mengunjungi posko vaksinasi Covid-19 di Kuwait City, Kuwait, pada 28 Juli lalu. Dalam konferensi pers Rabu (4/8), Tedros menyerukan moratorium bagi pemberian suntikan booster vaksin Covid-19 mengingat masih adanya ketimpangan terkait distribusi dosis vaksin antara negara kaya dan negara miskin.

A   A   A   Pengaturan Font

Sekjen WHO meminta agar pemberian suntikan booster vaksin Covid-19 di negara-negara kaya agar dihentikan sementara demi mengatasi ketimpangan yang amat curam global terkait distribusi vaksin Covid-19.

JENEWA - Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) pada Rabu (4/8) menyerukan moratorium bagi pemberian suntikan booster vaksin Covid-19 hingga paling lama pada akhir September. WHO menganggap moratorium itu perlu diambil mengingat masih adanya ketimpangan yang amat curam terkait distribusi dosis vaksin antara negara kaya dan negara miskin.

"Moratorium bagi pemberian suntikan booster vaksin Covid-19 merupakan sebuah jalan bagi menjamin ketersediaan dosis vaksin di negara-negara dimana warganya hanya sebagian kecil saja yang telah mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama," ucap Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Seruan Dirjen WHO bagi moratorium itu ditujukan pada negara-negara kaya yang saat ini paling terdepan mengalahkan negara-negara berkembang dalam angka vaksinasi. Tedros juga mengatakan bahwa hingga saat ini belum ada bukti ilmiah terkait keefektifan pemberian suntikan booster vaksin Covid-19 bagi warga yang telah menerima dua dosis suntikan vaksin, bisa mencegah penyebaran virus korona.

Tercatat ada sejumlah negara yang telah bersiap bahkan telah memberikan suntikan booster bagi warganya antara lain Israel, Prancis, Jerman, dan banyak negara di kawasan Timur Tengah. Amerika Serikat dan Inggris bahkan telah mempertimbangkan untuk memberikan suntikan booster bagi warganya demi mengantisipasi munculnya varian Delta yang amat menular.

"Saya memahami keprihatinan semua pemerintah ingin melindungi rakyatnya dari varian Delta. Tetapi kami tidak bisa menerima negara-negara yang telah menggunakan sebagian besar pasokan vaksin global untuk menggunakan lebih banyak lagi," ucap Tedros.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top