Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

WHO Luncurkan Rencana Strategis Global untuk Tanggulangi Mpox

Foto : istimewa

Seorang anak laki-laki yang terjangkit mpox mendapat perawatan di sebuah rumah sakit di pinggiran Goma, provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik Kongo bagian timur, pada 19 Agustus 2024.

A   A   A   Pengaturan Font

JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO), pada hari Senin (26/8), meluncurkan kampanye global untuk menanggulangi penularan mpox dari manusia ke manusia.

Dikutip dari Antara, Rencana Kesiapsiagaan dan Respons Strategis (Strategic Preparedness and Response Plan) akan berlangsung dari September 2024 hingga Februari 2025, dengan membutuhkan anggaran sebesar 135 juta dollar AS.

Dengan mengoordinasikan upaya nasional, regional, dan global, kampanye tersebut bertujuan meningkatkan strategi pemantauan dan respons, memastikan akses yang setara terhadap diagnostik dan vaksin, mengurangi penularan dari hewan ke manusia, serta memberdayakan masyarakat dalam pengendalian wabah.

Rencana vaksinasi tersebut menargetkan mereka yang paling berisiko, seperti kontak dekat kasus infeksi dan tenaga kesehatan, guna memutus rantai penularan. Rencana itu akan berfokus pada menyediakan kepemimpinan dan panduan strategis, serta memastikan akses terhadap perawatan medis bagi kelompok-kelompok rentan di daerah-daerah yang terdampak

"Wabah mpox di RD Kongo dan negara-negara tetangganya dapat dikendalikan, dan dapat dihentikan," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Lonjakan Kasus

Menurut sebuah pernyataan WHO, pengajuan pendanaan akan segera dilakukan. Pada awal Agustus, WHO mengumumkan keadaan darurat kesehatan internasional setelah terjadi lonjakan kasus yang terkait dengan jenis baru mpox di Kongo.

"Wabah mpox di Republik Demokratik Kongo dan negara-negara tetangga dapat dikendalikan dan dihentikan. Namun untuk melakukan hal tersebut diperlukan rencana tindakan yang komprehensif dan terkoordinasi," kata Tedros seperti dikutip dalam pernyataan tersebut.

Badan itu segera meluncurkan seruan untuk mendanai respons global, yang akan dilaksanakan bersama sejumlah mitra, termasuk pengawas kesehatan masyarakat Uni Afrika. Sejauh ini WHO telah mengeluarkan sekitar 1,5 juta dollar AS dari dana cadangan daruratnya.

Dikenal sebagai cacar monyet, mpox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia oleh hewan yang terinfeksi yang juga dapat ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak fisik yang dekat.

Penyakit ini mengakibatkan demam, nyeri otot, dan lesi kulit, dan dalam semakin banyak kasus, kematian.

Munculnya kembali penyakit ini dan terdeteksinya strain baru di Kongo, yang dijuluki Clade 1b, mendorong WHO untuk mengumumkan tingkat kewaspadaan internasional tertinggi pada tanggal 14 Agustus.

Pemerintah telah mengumumkan keadaan darurat terkait penyebaran internasional strain mpox Clade 2b, yang sebagian besar menyerang pria yang berhubungan seks dengan pria. Peringatan itu dicabut pada Mei 2023.

Pada presentasi rencana strategis kepada negara-negara anggota WHO pada tanggal 23 Agustus, Tedros mengatakan lebih dari 100.000 kasus yang dikonfirmasi telah dilaporkan sejak wabah dimulai pada tahun 2022.

Republik Demokratik Kongo merupakan negara yang paling terdampak dengan 90 persen kasus mpox yang dilaporkan pada tahun 2024, dengan "lebih dari 16.000 kasus yang diduga termasuk 575 kematian tahun ini saja".

"Virus ini terus beredar pada tingkat rendah secara global, tapi kawasan Afrika mengalami peningkatan dan perluasan geografis yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Tedros.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top