WHO: Jumlah Kematian Akibat Covid-19 Menurun 90 Persen Sejak Februari

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu (9/11) melaporkan angka kematian akibat Covid-19 di dunia turun hampir 90 persen dibandingkan dengan sembilan bulan lalu.

Kabar baik itu disampaikan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus yang menuturkan sedikitnya 9.400 kematian terkait dengan virus corona dilaporkan ke WHO pada pekan lalu. Angka ini jauh lebih sedikit, apabila dibandingkan dengan tingkat kematian mingguan akibat Covid-19 secara global yang menyentuh angka 75.000 kasus pada bulan Februari tahun ini.

Walau begitu, Ghebreyesus masih mendesak kewaspadaan terhadap pandemi karena subvarian baru terus muncul.

"Kami telah menempuh perjalanan panjang, dan ini jelas merupakan alasan untuk optimisme. Tetapi kami terus meminta semua pemerintah, komunitas, dan individu untuk tetap waspada," katanya pada konferensi pers virtual dari kantor pusat WHO di Jenewa, seperti dikutip The Associated Press.

Kepala WHO itu juga mengatakan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan mengingat tingkat pengujian dan pengurutan tetap tergolong rendah secara global, kesenjangan vaksinasi antara negara kaya dan miskin masih lebar, dan varian baru terus berkembang biak.

Sementara Badan Kesehatan AS mengatakan jumlah kasus Covid-19 baru yang terdeteksi di seluruh dunia mencapai lebih dari 2,1 juta pada pekan lalu. Jumlah itu turun 15 persen dari minggu sebelumnya. Sedangkan angka kematian mingguan turun 10 persen dibandingkan periode waktu yang sama.

Secara keseluruhan, WHO telah melaporkan 629 juta kasus dan 6,5 juta kematian terkait dengan pandemi.

Pimpinan teknis WHO untuk COVID-19, Maria Van Kerkhove, menyoroti kemungkinan penurunan jumlah kasus Covid-19 baru karena tingkat pengawasan dan pengujian telah menurun.

Dia mengatakan wabah virus corona "masih menjadi pandemi, dan masih beredar cukup merajalela di seluruh dunia" .

Adapun jumlah kasus baru terbanyak yang dilaporkan selama seminggu lalu berasal di Jepang, dengan lebih dari 401.000 kasus atau meningkat 42 persen dari minggu sebelumnya. Disusul Korea, AS, Jerman dan Tiongkok, yang melaporkan lebih dari 219.000 kasus baru selama seminggu.

Tiongkok sendiri masih bergelut dengan 539 kematian terkait dengan Covid-19 selama seminggu, meningkat 10 persen dari minggu sebelumnya.

Walau jumlahnya tergolong rendah, Tiongkok tanpa henti mengejar kebijakan karantina, penguncian atau lockdown, dan pengujian wajib yang dilakukan hampir setiap hari yang memicu protes dan bentrokan antara penduduk dan pihak berwenang.