Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pembaruan Kebijakan Privasi

WhatsApp Tunda Kebijakan Berbagi Data untuk Facebook

Foto : LIONEL BONAVENTURE/AFP

Logo WhatsApp dan Signal

A   A   A   Pengaturan Font

NEW YORK - WhatsApp, aplikasi perpesanan milik Facebook Inc, menunda pembaruan kebijakan privasi yang bertujuan untuk meningkatkan transaksi bisnis di platform tersebut.

Keputusan penundaan ini dilakukan setelah munculnya banyak protes, kritik, dan penolakan dari pengguna aplikasi itu yang khawatir bahwa WhatsApp akan melonggarkan kebijakan privasinya dalam proses tersebut.

Pengguna WhatsApp menerima pemberitahuan bulan ini bahwa WhatsApp sedang mempersiapkan kebijakan dan ketentuan privasi baru, dan berhak membagikan beberapa data pengguna dengan aplikasi Facebook.

Kebijakan WhatsApp itu memicu protes global dan banyak pengguna berencana beralih ke aplikasi perpesanan pribadi pesaing WhatsApp, seperti Telegram dan Signal.

Pada awalnya, WhatsApp berencana memberlakukan kebijakan privasi baru mereka mulai 8 Februari 2021. Apabila pengguna tak kunjung menyetujui persyaratan baru, akun WhatsApp pengguna terancam akan dihapus.

Namun, dalam pernyataan terbaru di blog resminya, WhatsApp mengatakan akan memperpanjang waktu bagi penggunanya untuk memberikan persetujuan. "Tidak ada akun yang ditangguhkan atau dihapus pada 8 Februari," tulis WhatsApp.

WhatsApp menyatakan akan menunda peluncuran kebijakan privasi terbaru hingga Mei mendatang. "Kami akan secara bertahap mengarahkan pengguna untuk meninjau kebijakan sesuai kemampuan mereka sendiri sebelum opsi bisnis baru tersedia pada 15 Mei," lanjut WhatsApp.

WhatsApp mengatakan "banyak orang bingung dengan kebijakan privasi terbaru" itu dan banyak misinformasi yang beredar. Sehingga perlu bagi mereka untuk memberikan waktu lebih lama bagi pengguna memahami pembaruan kebijakan tersebut.

Kebijakan privasi WhatsApp menimbulkan kontroversi lantaran salah satu poinnya menyebut platform pesan instan itu akan berbagi data dengan induk perusahaan Facebook. Adapun data yang dibagikan adalah alamat IP, pembelian, identifier (nomor telepon, nama profil, foto profil, dan status), info finansial, penggunaan data, konten pengguna, info kontak, dan diagnostik.

Tingkatkan Pendapatan

Mereka menyebut pembaruan tidak memengaruhi percakapan pribadi. "Pembaruan ini tidak memperluas kemampuan kami untuk berbagi data dengan Facebook," sebut WhatsApp dalam sebuah pernyataan.

"Meskipun tidak semua orang berbelanja dengan bisnis di WhatsApp saat ini, kami pikir lebih banyak orang akan memilih untuk melakukannya di masa depan dan penting, orang-orang mengetahui layanan ini," imbuh WhatsApp.

Facebook telah meluncurkan alat bisnis di WhatsApp selama setahun terakhir untuk meningkatkan pendapatan dari unit yang tumbuh lebih tinggi seperti WhatsApp dan Instagram, sambil merajut infrastruktur e-commerce di seluruh perusahaan.

Facebook mengakuisisi WhatsApp seharga 19 miliar dollar AS pada tahun 2014, tetapi lambat dalam menghasilkan uang. n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top