Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Daerah

WFH ASN DKI Bisa Tekan Pertumbuhan

Foto : ANTARA/Sanya Dinda

Kondisi udara DKI Jakarta pada Senin (11/9) sore, Senin (11/9/2023).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diingatkan dalam mengendalikan polusi udara agar memperhatikan pertumbuhan ekonomi Ibu Kota. Sebab, kebijakan bekerja dari rumah (WFH) sebagian ASN Pemprov DKI bisa saja menekan pertumbuhan. Peringatan ini disampaikan peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Ahmad Heri Firdaus, Senin (11/9).

"Saat ASN melakukan WFH, bisa saja mengorbankan sisi ekonomi," ujarnya. Dia memberi contoh, andai pertumbuhan ekonomi Jakarta 6,5 persen secara tahunan, namun karena WFH, maka berpotensi hanya tumbuh 6 atau 6,2 persen.

Contoh lain, pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang biasa menyediakan makanan di kantin-kantin kantor ASN, bisa terdampak kebijakan WFH. Ini membuat omzet mereka turun. Pemprov DKI juga dinilai perlu mendorong ASN pergi ke kantor menggunakan kendaraan umum, terutama yang ramah lingkungan, untuk menekan tingkat polusi udara.

Sementara itu, terkait pemberian sanksi bagi pelaku industri yang melanggar aturan lingkungan DKI Jakarta, Heri mendukung kebijakan Pemprov tersebut. Menurutnya, penegakan aturan untuk menjaga lingkungan kota dapat menarik pelaku usaha berinvestasi di Jakarta. Sebab, pemerintah Jakarta dipandang mampu menegakkan aturan.

"Kalau ada pelaku usaha yang melanggar aturan terkait lingkungan, harus menerima konsekuensi. Kalau mereka melanggar, harus ditindak tegas atau diperingatkan sehingga tidak ada lagi yang membuang polusi sembarangan," kata Heri.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Aloysius Widiyatmaka

Komentar

Komentar
()

Top