Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Wesel Pos, Saksi Bisu Kerasnya Kehidupan Jakarta

A   A   A   Pengaturan Font

Iqbal, nama tersebut ternyata sulit dikenali di tempat tersebut. Satpam perusahaan menyarankan menemui Fahri, sopir kantor yang mengenal banyak orang perusahaan. Fahri kaget saat Elisa mengaku adik Iqbal. Fahri adalah teman Iqbal. Awalnya, Fahri tidak menceritakan nasib Iqbal. Dia hanya mengajak Elisa pulang ke rumah rusun nomor 712, tempat tinggal sehari-harinya.

Elisa menemukan banyak bukti pengiriman uang atas nama Iqbal di laci meja Fahri. Fahri akhirnya mengatakan, Iqbal sudah meninggal dua tahun lalu (hlm 49). Fahri mengaku teman baik Iqbal. Fahrilah yang selalu mengirimi Elisa dan ibunya uang bulanan setelah Iqbal meninggal.

Masih banyak yang belum diketahui Elisa selama tinggal bersama Fahri. Saat cinta itu mulai tumbuh, Elisa hanya mengetahui Fahri sopir direktur perusahaan. Namun, ada yang dirahasiakan Fahri yang selama ini kurir narkoba untuk mencukupi kehidupan.

Narkoba, selalu menjadi sumber masalah pelik orang yang hidup di sekitarnya. Bagi Fahri, narkoba sudah cukup pelik. Dia ingin berhenti menjadi kurir narkoba, namun Bandarnya yang dipanggi "si Bang," terus mengancam, termasuk untuk mengambil Elisa, andai dia berhenti (hlm 85).

Fahri adalah kurir potensial, bukan pemakai dan jujur. Polisi yang sudah sekian lama mengintai Fahri mulai bergerak. Dalam rusunnya, polisi tidak menemukan Fahri, begitu pula Elisa, apalagi narkoba. Namun, ada jejak berupa ponsel butut Elisa serta si "Aku", wesel pos. Alamat dalam wesel pos menjadi tempat paling logis dituju Fahri setiap waktu.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top