![Waspadai Risiko Domestik dan Global](https://koran-jakarta.com/images/article/waspadai-risiko-domestik-dan-global-220203103524.jpg)
Waspadai Risiko Domestik dan Global
![Waspadai Risiko Domestik dan Global](https://koran-jakarta.com/images/article/waspadai-risiko-domestik-dan-global-220203103524.jpg)
Kemudian juga Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur bertahan di zona ekspansif, konsumsi listrik sektor industri dan bisnis meningkat serta kinerja positif pada penjualan kendaraan bermotor dan semen. Sementara untuk inflasi juga tetap rendah dengan IHK 2021 di level 1,87 persen (yoy) atau di bawah kisaran sasaran 3 persen plus minus 1 persen.
Likuiditas Berlimpah
Pada kesempatan sama, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, menegaskan likuiditas perbankan tetap berlimpah, meski nantinya Giro Wajib Minimum (GWM) akan dinaikkan secara bertahap pada tahun ini, mulai bulan Maret. "Dengan likuiditas yang berlebih ini, bank masih akan bisa menyalurkan kredit dan membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana untuk pembiayaan APBN," ungkap Perry.
Penurunan GWM pada akhir 2022 diperkirakan menurunkan likuiditas perbankan, yang tecermin dari potensi penurunan Rasio Alat Likuid per Dana Pihak Ketiga (AL/DPK) dari saat ini yang sebesar 35 persen menjadi 30 persen.
Meski demikian, Perry menjelaskan angka tersebut masih cukup jauh dari rasio AL/DPK perbankan saat sebelum pandemi, yakni paling tinggi sebesar 21 persen. "Jadi kenaikan GWM ini tidak akan membuat likuiditas perbankan itu sedikit," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya