Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kuliah Umum Kapolda l Polda Lakukan Tindakan Preventif Perangi Narkoba di Kampus

Waspadai Penyebaran Radikalisme di Kalangan Mahasiswa

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

Peredaran narkoba di kampus dimata Kapolda Metro Jaya tidak begitu besar sebab kasus-kasus narkoba yang ditemukan hanya sebatas pemakai.

JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Gatot Eddy Pramono mengatakan perlu kewaspadaan terhadap penyebaran radikalisme yang dapat menyasar masyarakat terutama para mahasiswa baru di berbagai universitas.

"Mereka baru lulus, jadi anak-anak ini yang mencari jati diri dapat dipengaruhi oleh siapa pun," kata dia di Kampus Universitas Trisakti, Jakarta, Minggu, saat memberikan kuliah umum.

Peran mahasiswa, kata dia, cukup besar dalam merawat keberagaman karena tantangan bangsa Indonesia ke depan yang paling besar adalah masalah intoleransi, radikalisme, terorisme dan dikaitkan dengan media sosial.

Jika masyarakat khususnya mahasiswa tidak bisa mengelola media sosial dengan baik maka paham-paham tersebut masuk dan kemudian generasi muda terpengaruh.

"Keberagaman kita yang ada ini bisa terganggu, oleh karena itu tadi saya mengimbau ayo terus kita semaikan toleransi, keberagaman, jaga persatuan dan kesatuan bangsa ini," katanya.

Ia menjelaskan jika masyarakat mulai mengangkat perbedaan yang ada maka itulah cikal bakal hancurnya bangsa Indonesia. Namun, apabila mengangkat kebersamaan dalam perbedaan sekalipun esok kiamat Indonesia akan tetap ada.

"Besok bumi ini kiamat, H-1 bangsa Indonesia akan tetap ada. Itu yang kita sampaikan pada generasi muda karena mereka calon pemimpin bangsa ini," ujar dia.

Kebhinnekaan yang dimiliki bangsa Indonesia mulai dari suku, agama, budaya, bahasa dan sebagainya rentan dirusak oleh pihak yang tidak senang dengan Ibu Pertiwi.

Ancaman tersebut bersumber dari dua faktor yaitu internal dan eksternal. Dari luar negeri ancaman bisa saja datang dari negara-negara lain. Hal itu terjadi karena ketidaksenangan kepada Indonesia.

"Jika Indonesia menjadi negara besar apakah negara lain senang? Tentu saja tidak," kata Kapolda kelahiran Solok Sumatera Barat tersebut.

Beragam cara yang dilakukan mereka mulai dari 'soft' dan perlahan hingga invasi militer secara terang-terangan. Awalnya, musuh dari luar mencoba mencari persoalan besar yang dihadapi bangsa yang akan dijajah.

Sedangkan faktor internal lebih mengarah pada persoalan yang muncul dari dalam negeri. Sebagai contoh pada 1998 Indonesia menetapkan dan memilih jalur demokrasi untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebelum itu, Indonesia dihadapkan beragam persoalan dalam negeri mulai dari pemberontakan hingga runtuhnya orde baru yang digantikan era reformasi.

Peredaran Narkoba

Terkait dengan peredaran narkoba di kalangan mahasiswa, Gatot mengatakan, Polda Metro Jaya terus melakukan upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus dengan mengutamakan langkah-langkah preventif.

"Yang pasti kami bekerja sama dengan perguruan tinggi dan melibatkan seluruh komponen yang ada di kampus, baik itu dosen, senat serta mahasiswa," kata Gatot.

Ia menjelaskan langkah-langkah preventif itu dapat dilakukan melalui penyuluhan-penyuluhan oleh Polri sebagai upaya antisipasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus. "Lebih baik dilakukan langkah preventif dibandingkan langkah-langkah penegakan hukum," kata dia.

Kecuali, ujar dia, jika kasus penyalahgunaan narkoba memang sudah ada atau ditemukan. Hal itu tentu perlu dilanjutkan dengan adanya langkah penegakan hukum. Langkah itu juga tidak cukup dilakukan pengelola kampus saja, melainkan perlu didukung aparat terkait untuk menindak hingga ke pengedar. jon/ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : Yohanes Abimanyu, Antara

Komentar

Komentar
()

Top