Prospek Perekonomian | Daya Dorong Ekonomi pada Semester II Bakal Berkurang
Waspadai Pelemahan Konsumsi
Foto : ISTIMEWA
DITUNTUT MAKIN RASIONAL | Calon pembeli melakukan proses pengajuan Surat Pembelian Kendaraan (SPK) di Booth Daihatsu GIIAS 2024 ICE BSD City Serpong Tangerang, Banten, Minggu (28/7). Turunnya Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menjadi sebesar 123,3 sejak 3 bulan lalu yang dirilis Bank Indonesia pada Juni 2024, membuat daya beli masyarakat turun sehingga masyarakat kian rasional dalam membeli apapun, termasuk mobil.
Saat ini, daya beli kelas menengah turun sehingga berimbas terhadap konsumsi di banyak sektor ekonomi.
JAKARTA - Konsumsi rumah tangga sebagai tulang punggung ekonomi tumbuh tidak optimal meskipun sepintas ekonomi nasional tumbuh solid di angka 5,11 persen sepanjang triwulan I-2024. Kondisi tersebut dikhawatirkan bisa merembet ke sektor riil.
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, melihat momentum yang mendorong perekonomian Indonesia akan sedikit berkurang pada semester II-2024. Pada kuartal I-2024, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 4,9 persen secara tahunan (yoy) atau masih di bawah rerata capaian sebelum Covid-19, yakni 5 persen.
Kondisi tersebut diperkirakan berimbas terhadap sektor riil, terutama pasar otomotif. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Atmajaya Jakarta, YB Suhartoko, mengatakan konsumen otomotif adalah kelompok kelas menengah ke atas.
"Saat ini daya beli kelas menengah turun, sehingga pembelian mobil sebagai kebutuhan tersier akan turun dari kelas menengah," ucapnya kepada Koran Jakarta, Senin (29/7).
Meski demikian, penjualan mobil masih menunjukkan geliatnya. Dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di ICE BSD City, Tangerang, Banten, pada 18-28 Juli 2024, penjualan mobil diperkirakan naik 2-5 persen dibanding tahun lalu sebesar 27 ribu unit.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Komentar
()Muat lainnya