Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keinginan Yang Meng-endorse Survei

Waspadai Oligarki Survei Karena Akan Perburuk Kualitas Demokrasi

Foto : istimewa

Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Dr. Panji Suminar.

A   A   A   Pengaturan Font

Kelompok yang menggunakan kekayaan kekuatan atau oligarki yang menguasai dan menentukan arah survei untuk mempengaruhi persepsi publik terhadap popularitas peserta pemilu ini sebenarnya membahayakan kualitas demokrasi

Bengkulu - Pakar politik sekaligus akademisi Universitas Bengkulu Dr. Panji Suminar mengingatkan tentang oligarki survei yang biasanya marak menjelang tahun politik dapat memperburuk kualitas demokrasi di Indonesia.

"Kelompok yang menggunakan kekayaan kekuatan atau oligarki yang menguasai dan menentukan arah survei untuk mempengaruhi persepsi publik terhadap popularitas peserta pemilu ini sebenarnya membahayakan kualitas demokrasi," kata Panji Suminar di Bengkulu, Rabu (5/4).

Survei-survei calon peserta pemilu semakin mendekati pesta demokrasi menurut dia semakin menjamur, namun yang menjadi persoalan adalah kualitas dan hasil survei yang dimunculkan oleh lembaga survei.

"Arah dukungan atau nasib calon dan partai politik malah ditentukan oleh hasil survei, memang tidak semuanya survei itu tidak baik, saya termasuk orang percaya dengan hasil survei apabila dilakukan dengan benar, transparan, dan independen," kata dia.
Dia menjelaskan ada dua kategori survei yang lazim dalam situasi pesta demokrasi, pertama survei internal yang digunakan kandidat untuk melihat kemungkinan dukungan dan basis massa potensial, hasil survei tersebut riil serta hanya konsumsi internal saja.

"Nah yang kedua, yakni eksternal, survei yang tujuannya untuk kepentingan politik popularitas, menaikkan popularitas itu yang membahayakan demokrasi karena survei tersebut dikonsumsi publik, sementara hasilnya sesuai keinginan yang meng-endorsesurvei," ucap dia.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Kris Kaban
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top