Waspadai Masa Transisi Kemarau ke Hujan
Plt Kalak BPBD Kota Tangerang Ubaidillah Ansar (kanan) bersama Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang Gufron Falfeli (kiri) sedang melihat peta penyebaran hujan yang saat ini sedang masuk masa peralihan.
Foto: ANTARA/HO-BPBD Kota TangerangTANGERANG - Masyarakat diingatkan untuk menjaga kebersihan lingkungan guna mengantisipasi masa transisi dari kemarau ke musim penghujan. "Masyarakat diharapkan lebih menjaga kebersihan lingkungan untuk menghindari potensi bencana karena hujan," tandas Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang, Ubaidillah Ansar, Rabu.
Dia mengingatkan, BMKG telah merilis prediksi musim hujan 2024/2025. Provinsi Banten pada awal bulan Oktober secara bertahap mengalami hujan. Pemkot Tangerang melalui seluruh elemen terus mempersiapkan langkah antisipatif kesiapsiagaan.
Harapannya, dengan begitu dapat mengurangi dampak bencana hidrometeorologis saat transisi musim kemarau ke penghujan. Berdasarkan data BMKG, puncak musim penghujan Banten diperkirakan Desember hingga Februari.
Lebih lanjut Ubaidilah menyatakan, Pemkot Tangerang melalui Organisasi Perangkat Daerah terkait, juga terus memastikan kapasitas infrastruktur. Ini bersamaan juga dengan sistem tata kelola sumber daya air. Semua siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
"Kami juga mengawasi papan reklame atau baliho agar tidak roboh tertiup angin kencang," katanya. Namun demikian, masyarakat diimbau agar tetap tenang. Mereka tidak perlu terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan menghadapi potensi bencana hidrometeorologis. Menurutnya, masyarakat bisa mempersiapkan diri dengan matang. Hadapi potensi bencana dengan kegiatan edukasi.
Tak Berdampak
Sementara itu, terkait gempa Cianjur, BPBD Kabupaten Cianjur, mencatat tidak ada kerusakan dari gempa 4,5 magnitudo. Namun, masyarakat diminta tetap waspada. Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Sukma Wijaya, Rabu, mengatakan getaran gempa dirasakan cukup kencang di sebagian besar wilayah Cianjur. Ini terutama yang berbatasan dengan Sukabumi.
"Getaran gempa cukup keras, terutama di wilayah perkotaan dan perbatasan dengan Sukabumi," tutur Asep. BPBD secara cepat menyebar petugas ke sejumlah wilayah untuk pendataan. "Kami juga melibatkan relawan di setiap desa," ujar Asep.
Laporan petugas hingga kemarin malam, tidak ada kerusakan dari gempa Sukabumi. Namun warga sempat panik berhamburan keluar rumah. Mereka bertahan di halaman selama beberapa waktu karena takut gempa susulan. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Gerak Cepat, Gulkarmat Kerahkan 75 Personel Padamkan Rumah yang Terbakar di Kampung Bahari
- Beijing Kecam Tindakan Pemerintah AS yang Batasi Visa Pejabat Hong Kong
- Mengagetkan Cawagub DKI Suswono Tidak Bisa Mencoblos di Pilkada Jakarta, Ternyata Ini Penyebabnya
- Waspada yang Akan Bepergian, Hujan Ringan hingga Deras Disertai Petir Mengguyur Indonesia Pada Sabtu
- Rute baru Kereta Cepat Whoosh