![Waspadai Jebakan Bonus Demografi](https://koran-jakarta.com/images/article/waspadai-jebakan-bonus-demografi-221124103723.jpeg)
Waspadai Jebakan Bonus Demografi
![Waspadai Jebakan Bonus Demografi](https://koran-jakarta.com/images/article/waspadai-jebakan-bonus-demografi-221124103723.jpeg)
Apabila surplus usia produktif tidak dioptimalkan, RI dikhawatirkan akan menghadapi masalah baru, yakni jebakan demografi.
JAKARTA - Pemerintah menegaskan puluhan juta pekerjaan di Indonesia pada 2030 akan digantikan oleh sistem otomatisasi sehingga perlu ada kesiapan mengantisipasi ancaman itu. Jika tidak, bonus demografi yang dimiliki RI hanya menjadi beban karena membengkaknya angka pengangguran.
Pengamat Literasi Digital Universitas Bina Nusantara (Binus) Malang, Jawa Timur, Frederik Gasa, mengkhawatirkan banyaknya penduduk RI yang tergilas otomatisasi ke depannya. Dia beralasan literasi digital masyarakat Indonesia masih rendah, sementara otomatisasi berhubungan erat dengan dunia digital.
"Rendahnya literasi digital masyarakat kita akan mempersulit mereka ke depannya untuk mendapatkan jenis pekerjaan baru. Ke depan, pekerjaan-pekerjaan sangat mengandalkan inovasi dan teknologi," tandas Frederik dalam keterangan kepada Koran Jakarta, Rabu (23/11).
Ekonom Universitas Indonesia (UI), Rizal Edi Halim, mengingatkan apabila surplus usia produktif ini tidak dioptimalkan, RI akan menghadapi masalah baru yang disebut jebakan demografi.
"Jebakan demografi ialah pada saat usia produktif yang besar tidak bisa mendorong produktivitas nasional. Dampaknya bangsa ini akan terbebani dengan penduduk usia produktif yang tidak berproduksi," tegasnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya