Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Potensi Ekonomi | Sistem Otomatisasi Akan Gantikan 23 Juta Pekerjaan di Indonesia pada 2030

Waspadai Jebakan Bonus Demografi

Foto : ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
A   A   A   Pengaturan Font

Hasil studi McKinsey menyebutkan adanya otomatisasi akan menggantikan 23 juta pekerjaan di Indonesia pada 2030. Namun sisi positifnya, sebanyak 46 juta pekerjaan baru akan tercipta jika Indonesia mampu mengimbangi transformasi ini.

"Dengan pergeseran struktural tersebut, keterampilan yang dibutuhkan industri juga ikut berubah," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian, Arus Gunawan, di Jakarta, Rabu (23/11).

Dia mengatakan Forum Ekonomi Dunia atau World Economic Forum (WEF) memperkirakan ada sepuluh keterampilan teratas yang dibutuhkan pada 2025, termasuk kemampuan analitis, pemecahan masalah yang kompleks, kreativitas, dan orisinalitas. Untuk memanfaatkan keuntungan dari megatren ini, Indonesia harus meningkatkan produktivitas pekerjanya, termasuk di sektor industri.

Dia menambahkan sebagai bagian integral dari arsitektur pendidikan nasional, Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (TVET) dapat meningkatkan kualitas dan daya saing sumber daya manusia (SDM) di Indonesia. Hal itu untuk memastikan tenaga kerja memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menghadapi pekerjaan hari ini dan masa depan.

Karena itu, BPSDMI Kemenperin menjalin kerja sama dengan Prospera, Katalis dan Pemerintah Australia untuk menyelenggarakan Industrial Vocational Week 2022 Side-event: Matching skills with future of work.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top