Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Waspada, BNPB Ungkap Wilayah Sasaran Pengendalian Karhutla Tahun Ini Meluas

Foto : ANTARA/Fransisco Carolio

Arsip foto - Api membakar hutan dan lahan (karhutla) lereng gunung Sipiso-piso di Merek, Karo, Sumatera Utara, Kamis (18/7/2024) malam. Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, api yang membakar sekitar 20 hektare hutan dan lahan di lereng gunung tersebut berasal dari Dusun Simpang Bage dan Nagori Sinar Naga Mariah, Kabupaten Simalungun yang selanjutnya merambat dengan cepat ke wilayah Gunung Sipiso-piso, sementara hingga Jumat (19/7) dini hari petugas masih mengupayakan pemadaman.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Abdul, meluasnya kebakaran tersebut dapat terjadi oleh faktor peningkatan suhu panas maksimum, lalu hari tanpa hujan yang telah melanda Indonesia Bagian Barat - sebagian Indonesia Bagian Tengah sejak awal bulan Juni.

Pihaknya memprakirakan akan terus meningkat saat puncak musim kemarau pada Dasarian II Juli sampai dengan September 2024 sebagaimana hasil kajian analisa cuaca dan iklim yang dilakukan Pusdalops BNPB bersama Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)

Dengan demikian, lanjut dia, BNPB meminta kepada gubernur, bupati, dan wali kota, serta otoritas terkait di daerah, meskipun tahun ini tidak ada di fase El-Nino tapi fenomena kekeringan tersebut harus direspons sebagai kondisi yang sangat serius, jangan sampai titik panas berubah menjadi kebakaran dan dampaknya kepada lingkungan semakin meluas.


"Termasuk melakukan penegakan hukum kalau ada unsur kesengajaan oleh manusia," ujarnya.

Bila pemerintah daerah (pemda) membutuhkan dukungan, kata dia, maka BNPB pun memastikan siap melakukan pendampingan pengendalian karhutla secara melekat, misalnya mengadakan operasi modifikasi cuaca, distribusi penambahan peralatan perlengkapan, dan seterusnya.

Upaya pendampingan melekat itu dilakukan BNPB untuk enam daerah prioritas yakni Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, yang di saat bersamaan juga mulai dilanda karhutla dan menetapkan status tanggap darurat.

"Targetnya luas area yang terbakar atau yang berpotensi terbakar tahun ini harus jauh di bawah tahun 2021 dan 2022," ujar Abdul Muhari.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top