Waspada, 28 Negara Sudah Minta Bantuan IMF
Joko Widodo Presiden RI - Sekali lagi kita harus menjaga optimisme, tapi yang lebih penting hati-hati dan waspada.
Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, dalam kesempatan terpisah menegaskan kalau Indonesia tidak termasuk dalam 28 negara yang antre jadi pasien IMF.
Pakar Ekonomi dari Universitas Surabaya (Ubaya), Wibisono Hardjopranoto, mengatakan pemerintah diharapkan tetap menjaga ritme produksi sektor riil agar masyarakat tidak jatuh lebih dalam krisis.
"Pernyataan Presiden itu patut diapresiasi. Selain berhati-berhati dan optimis, harus dicari juga akar masalahnya sehingga harga naik. Nah, itu kan energi dan pangan maka upaya-upaya menggalakkan subtitusi harus ditingkatkan," kata Wibisono.
Substitusi di bidang energi misalnya, harus memacu transisi ke energi terbarukan. Begitu pula untuk pangan yang didominasi impor, harus segera diwujudkan subtitusinya. Pengembangan sorgum sudah tepat, target swasembada jagung pemerintah harus segera direalisasikan.
Upaya moneter menghadapi inflasi harus diimbangi dengan menjaga produksi agar bisnis tetap hidup. "Inflasi kita sekarang 5,95 persen sudah dalam tahap walking (berjalan), kalau masih di bawah 3 persen namanya crawling (merangkak). Agar tidak sampai running (lari) di atas 10 persen, investor sektor riil harus tetap diperhatikan," katanya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya