Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Stabilitas Keamanan AS

Washington DC seperti Zona Perang Jelang Pelantikan Biden

Foto : JOE RAEDLE/AFP

JELANG UPACARA PELANTIKAN I Gedung Capitol Hill AS dipersiapkan menjelang upacara pelantikan Presiden terpilih Joe Biden di Washington DC, AS, Senin (18/1) waktu setempat.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Jelang pelantikan presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden, dan wakilnya, Kamala Harris, ibu kota Amerika Serikat (AS), Washington DC, dijaga ketat aparat keamanan Garda Nasional. Pengamanan dibuat layaknya zona perang.

Washington DC biasanya dipenuhi ratusan ribu orang, mulai dari selebritas, sosialita, hingga warga lokal, tetapi kini sangat sepi jelang hari besar Biden.

Ini adalah pengamanan terketat di Washington DC sejak serangan 11 September 2001. Menjelang pelantikan, akses sebagian besar lalu lintas ke Washington DC diblokir. Selama dua hari, jembatan utama menuju ke sana juga ditutup.

Gedung Capitol, Gedung Putih, dan gedung-gedung utama lainnya dibarikade dan dijaga lebih dari 20.000 personel Garda Nasional bersenjata.

Pengamanan ketat ini bukan tanpa alasan. Aparat keamanan tidak mau kerusuhan di Gedung Capitol pada 6 Januari oleh massa pendukung Trump terjadi kembali saat Biden dilantik sebagai Presiden.

Kondisi darurat dengan berbagai ancaman inilah yang membuat acara pengambilan sumpah Joe Biden sebagai presiden ke-46 AS, Rabu (20/1) waktu setempat akan berada dalam situasi berbeda dari pelantikan-pelantikan sebelumnya.

Di pelantikan presiden AS sebelumnya, sekitar satu juta orang menyaksikannya langsung di Ibu Kota, tetapi kali ini tidak akan begitu.

Sudah Tradisi

Dinas Pertamanan Nasional akan menutup National Mall, ruang terbuka hijau antara Capitol dan Lincoln Memorial. Sebagai gantinya, lahan luas itu akan dipasangi 200.000 bendera.

Sudah menjadi tradisi bahwa anggota parlemen, pejabat tinggi, hakim Mahkamah Agung, dan para pejabat lainnya akan berkumpul di depan Grand West Capitol Hill, Rabu (20/1).

Namun karena kewajiban social distancing, jumlah tamu mungkin akan dikurangi dan acara berlangsung tertutup. Doa-doa dari para pemimpin gereja tetap dipanjatkan.

Di sela-sela sesi, Lady Gaga akan membawakan lagu kebangsaan Amerika Serikat. Jennifer Lopez juga bakal tampil. Ada pula pembacaan puisi oleh penyair Afro-Amerika, Amanda Gorman (22), yang membawakan karyanya.

Pada tengah hari, Hakim Agung John Roberts akan memberikan sumpah jabatan kepada Biden. Kemudian, Wakil Presiden Kamala Harris akan disumpah oleh Hakim Sonia Sotomayor.

Akan tetapi, prosesi ini tidak akan diiringi tepuk tangan meriah seperti biasanya, karena orang-orang hanya bisa menyaksikannya melalui layar televisi.

Secara tradisi, seharusnya presiden yang digantikan serta para mantan presiden menghadiri pelantikan presiden baru, sebagai simbol peralihan kekuasaan secara demokratis.

n SB/AFP/P-4


Redaktur : Khairil Huda
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top