Warga Sulut Diajak Bijak Gunakan Media Sosial Jelang Pemilu
Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sulawesi Utara, Steven Liow berharap masyarakat bijak menggunakan media sosial menjelang pelaksanaan pemilu tahun depan.
Foto: ANTARA/Karel A PolakitanManado - Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Sulawesi Utara, Steven Liow berharap masyarakat bijak menggunakan media sosial menjelang pelaksanaan Pemilu tahun depan.
"Peran masyarakat menjadi vital, berbicara santun dan tidak menjelekkan calon atau pasangan, termasuk ketika menggunakan media sosial, harus bijaksana," kata Steven di Manado, Jumat.
Bahkan dia berharap masyarakat berhati-hati manakala menggunakan jari ketika memposting atau menyebarluaskan informasi di media sosial.
"Berhati-hati menggunakan jari dalam menyebarluaskan informasi di media sosial, jangan mencela, jangan menyebarkan ujaran kebencian apalagi menyebarluaskan informasi-informasi hoaks," ajaknya.
Paling baik, kata dia, ketika menyebarluaskan informasi yang berisi ajakan dari penyelenggara pemilu semisal imbauan anti politik uang, anti informasi hoaks, ini yang perlu disebarluaskan.
"Masalah utama yang bisa muncul menjelang Pemilu adalah informasi hoaks dan ujaran kebencian. Kalau ini mampu diredam melalui partisipasi masyarakat maka proses Pemilu dapat berjalan dengan baik," katanya.
Karena itu menurut Steven, penegakan hukum bagi penyebar informasi tidak benar maupun ujaran kebencian dapat menangkal ancaman yang dapat mengganggu stabilitas politik.
Menurut Steven, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menangkal isu-isu negatif menjelang Pemilu tahun depan diantaranya, kolaborasi lintas sektor.
"Pada tahapan ini mendorong kerja sama aktif antarpemerintah sektor swasta dan masyarakat dalam bentuk forum kolaboratif dialog terbuka dan pertemuan berkala," ujarnya.
Selanjutnya, pemanfaatan teknologi untuk deteksi dini dengan cara mengadopsi teknologi canggih seperti kecerdasan buatan dan analisis data untuk deteksi dini dan merespon cepat penyebaran isu hoaks dan ujaran kebencian.
Berikutnya, menyelenggarakan program edukasi dan pelatihan secara massal untuk meningkatkan literasi digital masyarakat yang bisa membantu memahami cara memverifikasi informasi sebelum menyebarluaskan
Hal lainnya, pelaporan aktif dan respon cepat dengan mendorong masyarakat melaporkan konten konten yang mencurigakan serta menetapkan mekanisme respon cepat dari pihak berwenang dari platform media sosial.
"Strategi ini merupakan langkah konkret yang dapat diambil untuk mencapai tujuan menjaga integritas pemilu 2024. Penerapan strategi ini butuh kolaborasi dan peran partisipasi aktif semua pihak terkait," katanya menambahkan.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kasad: Tingkatkan Kualitas Hidup Warga Papua Melalui Air Bersih dan Energi Ramah Lingkungan
- 2 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 3 Tak Tinggal Diam, Khofifah Canangkan Platform Digital untuk Selamatkan Pedagang Grosir dan Pasar Tradisional
- 4 PLN Rombak Susunan Komisaris dan Direksi, Darmawan Prasodjo Tetap Jabat Direktur Utama
- 5 Sosialisasi dan Edukasi yang Masif, Kunci Menjaring Kaum Marjinal Memiliki Jaminan Perlindungan Sosial
Berita Terkini
- Semen Padang FC Tahan Imbang Klub Malaysia Super League dengan Skor 2-2
- Kader Golkar DKI Diminta Bekerja Keras Menangkan Cagub Jakarta RIDO
- Menekraf Luncurkan Program Baru di Aceh
- Terus Bertambah, Polisi Tetapkan 22 Tersangka pada Kasus Judi Online yang Libatkan Oknum Komdigi
- Timnas MLBB Putri Raih Kemenangan Sempurna Pada Laga Perdana IESF 2024