Warga Kulon Progo Diminta Waspada Tanah Longsor selama Musim Hujan
Warga membersihkan material tanah longsor yang menutup jalan Gunung Kelir-Kutogiri di Perbukitan Menoreh, Girimulyo, Kulon Progo, D.I Yogyakarta
Foto: AntaraYOGYAKARTA– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut Kabupaten Kulon Progo menjadi wilayah paling rawan tanah longsor di provinsi ini berdasar data kejadian bencana alam selama 2024.
"Kulon Progo (paling rawan). Makanya kan Kulon Progo statusnya tanggap darurat, kabupaten lain masih siaga darurat," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, di Yogyakarta, Rabu (8/1).
Berdasarkan data bencana sepanjang tahun 2024, pihaknya mencatat total 377 kejadian tanah longsor di DIY dengan peringkat teratas di Kulon Progo sebanyak 176 kejadian, disusul Gunungkidul 117 kejadian, berikutnya di Sleman 37 kejadian, Bantul 29, dan Yogyakarta 18 kejadian.
Menurut dia, tingginya kasus longsor di Kulon Progo antara lain dipengaruhi oleh tingginya curah hujan serta kondisi geografis wilayah yang banyak perbukitan.
Karena itu pula, kabupaten tersebut telah menetapkan status tanggap darurat bencana hidrometeorologi sejak Oktober 2024.
Noviar memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tanah longsor di seluruh wilayah DIY.
Meski demikian, BPBD DIY mencatat dampak kerugian material akibat longsor, seperti kerusakan infrastruktur jalan serta rumah.
Untuk penanganan darurat, pihaknya telah menyalurkan berbagai bantuan, meliputi bronjong, terpal, selimut, dan bantuan permakanan.
Dari total persediaan 500 bronjong, katanya, sebagian besar telah didistribusikan ke Kulon Progo, Gunungkidul, Bantul, dan Sleman.
Selain longsor, BPBD DIY juga mencatat 262 kejadian cuaca ekstrem dan 27 kejadian banjir selama 2024.
Sebelumnya, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi sejak 3 Januari hingga 3 Februari 2025.
Perpanjangan status itu mempertimbangkan curah hujan di DIY yang diprediksi masih tinggi hingga Mei 2025 sehingga berpotensi memicu bencana, seperti longsor, banjir, dan cuaca ekstrem.
Berita Trending
- 1 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 2 Nelayan Kepulauan Seribu Segera miliki SPBU Apung
- 3 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 4 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 5 Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Jadi Perhatian Pemerintah pada 2025
Berita Terkini
- Jadi Korban Kebakaran, James Woods Ratapi Rumahnya yang Terbakar di California
- KPU RI: 21 Provinsi Tetapkan Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 Hari Ini
- Ternyata Metode ini yang Bikin Banjir di Seskoal Cepat Surut
- Koster-Giri Sah Ditetapkan Sebagai Gubernur Bali Terpilih
- Tingkatkan Kewaspadaaan, Informasi HMPV Perlu Terus Diperbarui