Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Korsel Masih Bermasker Pada Hari Pertama Pencabutan Aturan

Foto : ANTARA/Xinhua/Wang Yiliang

Ilustrasi - Para penampil dalam balutan pakaian tradisional Korea atau hanbok terlihat di depan sebuah hanok di Samcheonggak, Seoul, Korea Selatan, Senin (27/6/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

Takut tertular Covid-19 meski sudah ada pelonggaran regulasi, warga Korsel masih bermasker pada hari pertama pencabutan aturan.

Seoul - Sebagian besar masyarakat yang berada di kafe, kantor, dan sekolah di Korea Selatan tetap memakai masker pada Senin, yaitu hari pertama pencabutan kewajiban mengenakan masker di dalam ruangan.

Mulai tengah malam, setelah lebih dari dua tahun, pemerintah mencabut sebagian besar aturan wajib mengenakan masker di dalam ruangan, kecuali di rumah sakit, apotek, dan transportasi umum.

Penghapusan pembatasan pandemi terakhir yang tersisa itu dilakukan karena jumlah kasus harian di negara itu terus menurun.

Pada Senin, Korsel melaporkan 7.416 kasus baru COVID-19, tingkat terendah dalam tujuh bulan.

Seperti orang-orang lainnya, warga bernamaKim Yoo-jeong sangat senang kasus varian omicron terus menurun. Namun, ia tidak mau lengah dengan perkembangan itu.

"Saya yakin bahwa pemerintah memutuskan untuk merevisi aturan tersebut karena dapat mengelola situasi virus (COVID-19). Tapi saya masih ingin memakai masker demi diri saya sendiri," kata Kim.

Kim memberikan komentar itu saat dia mengantre menerima kopilattepesannya di sebuah toko Starbucks di distrik Seocho, Seoul.

Seperti hari sebelumnya, sebagian besar orang-orang masih bermasker di toko sambil mengantre, kecuali saat mereka makan atau minum.

Kebanyakan penumpang komuter tetap memakai masker di dalam area transportasi publik dan bahkan di luar pusat transportasi karena menganggap memakai masker sudah menjadi kebiasaan dan demi keamanan.

"Rasanya canggung melepas masker," kataChang Joong-won saat keluar dari pintu stasiun kereta bawah tanah (subway) di distrik Seocho, Seoul, untuk berangkat kerja.

"Masker sudah menjadi bagian dari diriku," tambah Chang.

Sekitar 30 orang yang menunggu kereta bawah tanah di Stasiun Dongdaemun Seouljuga tetap mengenakan masker.

"Ini tidaklah nyaman, tetapi aku akan terus memakainya karena pandemi COVID-19 belum berakhir," kata Kim Soo-oh.

Kalangan guru, murid, dan pegawai sekolah menyampaikan perasaan campur aduk soal pencabutan aturan wajib masker di sekolah, karena sebagian besar dari mereka memilih untuk mengenakannya saat kegiatan sekolah.

"Tidak ada yang langsung berubah, karena anak-anak terbiasa (memakai masker)," kata Park Soon-ae, ibu dua anak, saat mengantar kedua anaknya ke Sekolah Dasar Daerim di distrik Dongjak, Seoul.

Selama lebih dari 30 menit, hanya satu pelajar yang muncul di sekolah tanpa mengenakan masker.

"Pengumuman dikeluarkan untuk membawa masker atau bahkan mengenakannya ketika datang ke sekolah, karena situasi yang menuntut pemakaian masker mungkin muncul," kata Han Cheol-soo, seorang kepala sekolah.

Sementara itu, warga bernama Park Eun-hyeok yang sedang keluar lift Stasiun Dongmyo mengatakan ia tahu bahwa aturan wajib masker dicabut pada Senin.

Tetapi, ujarnya, ia tidak tahu bahwa pemakaian masker di dalam lift berubah menjadi imbauan.

Sebagian besar pegawai Bandara Internasional Jeju, yang berada di pulau wisata di selatan, tetap mengenakan masker.

"Kami merekomendasikan penggunaanmasker, tetapi keputusan diserahkan kepada masing-masing pegawai," kata petugas bandara, yangmeminta untuk tidak disebutkan namanya.

Ia menambahkan bahwa ia masih menunggu pedoman jelas mengenai aturan tersebut di tempat-tempat seperti apotek di dalam bandara.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top