Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Jepang Kecewa pada PM Fumio Kishida! Ternyata Ini yang Menyebabkan Kepercayaan Publik Merosot

Foto : Istimewa

Mantan Perdana Menteri Shinzo Abe

A   A   A   Pengaturan Font

Dukungan untuk Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengalami penurunan hingga merosot ke titik terendah sejak ia menjabat, dilanda kemarahan atas hubungan partai yang berkuasa dengan sebuah gereja yang kontroversial dan pemakaman kenegaraan untuk mantan pemimpin Shinzo Abe, sebuah jajak pendapat menunjukkan pada hari Senin.

Dukungan pemerintah turun menjadi 41%, dari 47% dalam jajak pendapat sebelumnya pada akhir Agustus, mencapai titik terendah sejak Perdana Menteri Fumio Kishida menjabat Oktober lalu, identik dengan jajak pendapat serupa yang diterbitkan minggu lalu, dan turun dari 57% pada awal Juli, jajak pendapat menunjukkan.

Bagian dari mereka yang tidak mendukung Kishida naik menjadi 47% dari 39%, jajak pendapat yang dilakukan oleh harian Asahi Shimbun.

Berkaitan dengan Gereja Unifikasi, yang didirikan di Korea Selatan sekitar tahun 1950-an, semakin membuat pusing Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida sejak 8 Juli, ketika mantan pemimpin Shinzo Abe dibunuh oleh seorang tersangka yang menyalahkannya karena mendukung gereja Unifikasi. Pembunuh Shinzo Abe mengaku gereja Unifikasi telah membuat ibunya bangkrut.

Keputusan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida untuk mengadakan pemakaman kenegaraan untuk Abe pada 27 September juga telah memicu kemarahan, baik atas hubungan anggota parlemen dari Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa dengan gereja Shinzo Abe di antara mereka dan ukuran dana yang dialokasikan untuk itu.

Di parlemen pekan lalu, Kishida membela keputusannya tentang pemakaman mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. Mendiang Shinzo Abe adalah perdana menteri Jepang yang memiliki masa jabatan yang terlama di Jepang ketika ia meninggalkan kantor pada tahun 2020.

Walaupun begitu ada hasil yang mengungkapkan bahwa sebanyak 64% responden hasil dari jajak pendapat mengatakan mereka tidak dapat menerima alasan Perdana Menteri.

Harian Asahi Shimbun melansirkan juga bahwa posisi terhadap pemakaman naik menjadi 56 persen dari 50 persen pada bulan Agustus yang lalu.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Mafani Fidesya

Komentar

Komentar
()

Top