Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Demo UU Kewarganegaraan

Warga India Tolak Larangan Berkumpul

Foto : AFP
A   A   A   Pengaturan Font

NEW DELHI - Polisi India pada Kamis (19/12) menembakkan peluru gas air mata dan menahan ratusan warga setelah terjadi kericuhan saat para demonstran menolak larangan berkumpul.

Insiden kerusuhan terjadi ditengah kemarahan warga terhadap Perdana Menteri Narendra Modi yang dituding sedang mengagendakan kebijakan politik anti-Muslim saat meloloskan undang-undang kewarganegaraan yang baru. Adapun kericuhan antara polisi dan demonstran terjadi di ibu kota Negara Bagian Uttar Pradesh (Lucknow) dan Karnataka (Bangalore), serta di Negara Bagian Gujarat, Bihar, juga di kota-kota besar seperti New Delhi, Hyderabad, dan Chennai.

Selain dilakukan penahanan terhadap para demonstran, layanan data internet, SMS dan jaringan telepon selular telah disetop di sejumlah wilayah seperti di Delhi dan sebagian besar wilayah Negara Bagian Uttar Pradesh atas perintah dari otoritas lokal dengan alasan agar warga tak berkumpul. Sejak aksi protes antipemerintah ini dimulai pekan lalu, sudah menelan 6 korban jiwa dan puluhan orang lainnya terluka. Oleh karena itu pada Rabu (18/12) lalu dikeluarkan larangan berkumpul.

"Kericuhan terparah terjadi di Distrik Samhbal di Uttar Pradesh dimana ratusan demonstran membakar kendaraan dan melempari petugas keamanan yang membalas serangan itu degan melepaskan peluru gas air mata," kata kepala polisi lokal bernama Yamuna Prasad. "Kami terus berupaya mengendalikan situasi dan meminta warga agar pulang," imbuh dia.

Tembakan peluru gas air mata dan pengerahan truk water cannon pun dilakukan oleh polisi di Lucknow dan polisi berhasil menahan sekitar 50 orang dalam kericuhan tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, AFP

Komentar

Komentar
()

Top