Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Wabah I 51,6 Juta Penduduk Telah Divaksinasi Penguat

Warga Harus Konsisten Terapkan Protokol Kesehatan

Foto : Sumber: Covid19.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Masyarakat masih perlu menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara konsisten guna mencegah penyebaran Covid-19. Prokes ini perlu disertai dengan peran aktif untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan ketika merasa kondisi badan sedang kurang sehat dan ada gejalagejala tertentu.

"Mengingat pada saat ini masih dalam kondisi pandemi maka masyarakat perlu menerapkan protokol kesehatan secara konsisten," kata akademisi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Bambang Wispriyono, ketika dihubungi di Jakarta, Jumat (8/7).

Ketua Pusat Kajian Kesehatan Lingkungan dan Industri Fakultas Kesehatan Masyarakat UI itu menambahkan jika kondisi badan sedang kurang sehat dan ada gejala-gejala yang mengarah ke gejala Covid-19 maka perlu memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan masyarakat yang terdekat dari tempat tinggal.

Selain itu, kata Bambang, bagi seseorang yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari hasil pemeriksaan maka perlu melakukan isolasi mandiri. "Kepatuhan melakukan isolasi mandiri bagi mereka yang terkonfirmasi positif Covid- 19 perlu diperkuat guna mencegah penyebaran Covid- 19, terutama di tengah munculnya subvarian baru Omicron yaitu BA.4 dan BA.5," kata Bambang.

Antisipasi Lonjakan

Selain itu, Bambang juga mengatakan peningkatan cakupan vaksinasi secara lengkap mulai dosis pertama hingga dosis penguat atau booster harus terus dilakukan guna mengantisipasi lonjakan kasus.

"Edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya vaksinasi harus terus dilakukan kepada seluruh masyarakat guna meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai manfaat vaksinasi Covid-19," kata Bambang.

Sementara itu, seperti diwartakan sebelumnya, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto, mengingatkan vaksinasi dosis penguat atau booster sangat bermanfaat untuk memberikan perlindungan optimal di tengah pandemi Covid- 19.

"Vaksinasi ketiga atau booster ini sangat penting untuk memberikan perlindungan bagi individu yang telah divaksin," katanya. Agus menambahkan cakupan vaksinasi Covid-19 mulai dari dosis pertama hingga dosis ketiga atau penguat perlu terus ditingkatkan.

"Sesuai rekomendasi Ikatan Dokter Indonesia dan PDPI, sebagai langkah antisipasi kenaikan kasus Covid-19 pada saat ini adalah peningkatan cakupan vaksinasi mulai dari dosis pertama hingga dosis penguat," katanya.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan sebanyak 51,6 juta atau tepatnya 51.644.027 penduduk Indonesia telah mendapatkan vaksinasi penguat hingga Jumat (8/7) pukul 12.00 WIB. Jumlah tersebut mengalami penambahan 317.535 orang dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, yang telah mendapatkan vaksinasi kedua sebanyak 169.277.279 orang atau bertambah 42.163 orang.

Sedangkan yang mendapatkan vaksinasi dosis pertama bertambah 88.539 orang atau total 201.738.589 orang. Target sasaran vaksinasi sebanyak 208.265.720 orang. Sebelumnya, epidemiolog dari Griffith University, Dicky Budiman, menilai vaksin booster jadi syarat perjalanan akan meningkatkan cakupan vaksinasi.

Hal tersebut dapat menarik masyarakat untuk vaksinasi. "Vaksin booster tiga dosis jadi syarat itu akan jadi upaya yang sifatnya intensif agar orang mau booster," ujar Dicky, kepada Koran Jakarta, di Jakarta, Rabu (6/7).

Dicky menekankan cakupan vaksinasi booster di Indonesia harus mampu mencapai target minimal 50 persen atau 70 persen. Hal tersebut penting untuk melindungi masyarakat.

"Ini akan melindungi masyarakat dan memimalisir penularan," jelasnya. Dicky menekankan pemerintah pusat dan kepala daerah harus memprioritaskan prinsip pencegahan dalam menangani Covid-19. Jika tidak, berpotensi menjadi beban pembangunan ke depannya.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top