Warga Diimbau Lengkapi Dosis Vaksin Covid-19
GATOT SOEGIARTO Pakar penyakit dalam Unair, Surabaya - Booster terbukti meningkatkan imunitas humoral dan seluler tanpa memandang jenis dosis dasar dan jenis dosis booster itu sendiri.
Foto: ISTIMEWAJAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau masyarakat segera melengkapi dosis vaksinasi Covid-19. Permintaan itu sebagai upaya mengantisipasi lonjakan kasus saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu dalam keterangannya di Jakarta, akhir pekan lalu mengimbau masyarakat segera mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat di puskesmas atau Kantor Kesehatan Pelabuhan, tanpa menunda-nunda.
Aturan untuk melengkapi dosis vaksinasi Covid-19 itu tertuang dalam Surat Edaran Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor IM.02.04/C/4864/2023 tertanggal 15 Desember 2023.
Dia mengatakan situasi Covid-19 di Indonesia saat ini menunjukkan adanya tren peningkatan kasus sejak pekan ke-41 atau periode 8-14 Oktober 2023. Data hingga Jumat (15/12), menunjukkan kasus konfirmasi Covid-19 sebanyak 336 atau meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya.
"Bagi masyarakat, terutama lansia dan dewasa yang memiliki komorbid serta penyandang imunokompromais, yang sudah pernah memperoleh vaksinasi Covid-19 minimal 6-12 bulan yang lalu, dapat diberikan satu dosis vaksin Covid-19," kata Maxi seperti dikutip dari Antara.
Pakar penyakit dalam dari Universitas Airlangga (UNAIR), Surabaya, Gatot Soegiarto yang diminta pendapatnya mendukung seruan Kemenkes itu untuk mengantisipasi lonjakan kasus. "Booster terbukti meningkatkan imunitas humoral dan seluler tanpa memandang jenis dosis dasar dan jenis dosis booster itu sendiri. Selain itu, efek samping dari dosis booster tampaknya dapat ditoleransi," kata Gatot.
Efek samping yang terjadi relatif tidak parah pada orang yang menerima vaksin booster. Dalam penelitiannya, mereka menemukan bahwa dosis booster heterolog dari vaksin mRNA-1273 menginduksi respons antibodi yang kuat pada individu yang telah divaksinasi dengan vaksin virus yang tidak aktif. "Ini sejalan dengan laporan sebelumnya yang menunjukkan respons antibodi yang kuat terhadap vaksin mRNA sebagai booster, apa pun jenis vaksin primernya. Temuan penting lainnya adalah respons antibodi terhadap dosis booster menurun seiring berjalannya waktu," katanya.
Analisis menunjukkan bahwa titer antibodi pada lima bulan setelah dosis booster menurun lebih dari 70 persen dibandingkan dengan titer antibodi pada 1 bulan pasca-booster. Bukti yang menunjukkan berkurangnya kekebalan setelah pemberian dosis awal vaksin Covid semakin banyak. "Hal itu menjadi salah satu alasan utama pentingnya mendapatkan dosis booster," tuturnya.
Empat Varian
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan terdapat empat Variants Of Interest (VOI) dan lima Variants Under Monitoring (VUM) sebagai varian SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 yang kini mendominasi di dunia.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO untuk Asia Tenggara, Tjandra Yoga Aditama mengatakan akan baik kalau mendapatkan informasi berapa persen varian atau subvarian yang kini beredar di Indonesia beserta perkembangannya dari waktu ke waktu.
Dalam laporan terbaru WHO, Covid-19 Epidemiological Update yang terbit pada 24 November 2023, menyebutkan kalau WHO saat ini memonitor berbagai varian yang kini banyak ditemui.
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- AS Laporkan Kasus Flu Burung Pertama pada Anak
- Jonatan dan Sabar/Reza Tantang Unggulan Tuan Rumah di Semifinal China Masters 2024
- Christian Sugiono Bangun Luxury Glamping di Tepi Danau
- KKP Perkuat Kerja Sama Ekonomi Biru dengan Singapura
- Berkaus Hitam, Pasangan Dharma-Kun Kampanye Akbar di Lapangan Tabaci Kalideres, Jakarta Barat