Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Desa di Kenya Pulihkan Tanah yang Rusak dengan Bakau

Foto : AFP/Simon MAINA

Tanam Bakau l Perempuan warga desa sekitar kawasan konservasi sungai, sedang menanam pohon bakau di tepi Sungai Sabaki di Malindi, Kenya, beberapa waktu lalu. Warga setempat menanam bakau untuk memulihkan tanah di bagian muara sungai terpanjang kedua di Kenya ini.

A   A   A   Pengaturan Font

Pohon-pohon yang luar biasa ini juga menghasilkan keuntungan berkali-kali lipat bagi Bumi. Bakau dapat menyerap karbon lima kali lebih banyak daripada hutan di darat, dan bertindak sebagai penghalang terhadap gelombang badai dan erosi pantai. "Selain itu memelihara hutan bakau 1.000 kali lebih murah per kilometer daripada membangun tembok laut dari kenaikan air laut," lapor Program Lingkungan PBB (UNEP) yang mensponsori proyek restorasi Sabaki.

"Lahan basah yang sehat amat penting untuk mitigasi iklim, adaptasi, keanekaragaman hayati, serta kesehatan dan kemakmuran manusia, melebihi bobotnya dalam hal manfaat," kata Leticia Carvalho, koordinator utama UNEP untuk kelautan dan air tawar.

Pohon Kami, Warisan Kami

Bagi masyarakat lokal, ada manfaat ekonomi dalam merehabilitasi alam. UNEP memperkirakan bahwa satu hektare hutan bakau dapat menghasilkan antara 33.000 hingga 57.000 dollar AS per tahun secara ekonomis.

Di Sabaki, pemandu lokal menambah penghasilan mereka dengan memimpin wisatawan untuk melihat kuda nil dan kehidupan burung yang menghuni muara tersebut. Saat ini sektor pariwisata di Sabaki sedang ditingkatkan dengan penyediaan fasilitas wisata, memperluas peternakan lebah tradisional di hutan, dan membuka lahan penyemaian untuk bibit tanaman.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top