Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 09 Des 2022, 00:14 WIB

Warga Bangladesh Dideportasi Setelah Delapan Tahun Menetap secara Ilegal di Kalsel

Pegawai Kesbangpol Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan, saat berdiplomasi dengan WNA asal Bangladesh untuk dideportasi.

Foto: ANTARA/HO-Kesbangpol Tapin

Tapin - Seorang warga negara asing asal Bangladesh dideportasi ke negara asalnya setelah sekitar delapan tahun menetap secara ilegal di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

Kepala Bidang Kewaspadaan Nasional dan Konflik KesbangpolKabupaten Tapin Wahyudi Noor di Rantau, Kamis, mengatakan warga Bangladesh tersebut hari ini dideportasi oleh pihak Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin.

"WNA yang dideportasi itu berinisial MB (36), negara asal Bangladesh. Sejak 2014 tinggal dan berkeluarga di Desa Pulau Pinang, Kecamatan Binuang, Kabupaten Tapin," ujarnya.

Di Tapin, kata Wahyudi, MB memiliki istri dan dua orang anak. Pernikahan mereka dilakukan saat keduanya bertemu sewaktu sama-sama berstatus tenaga kerja asingdi Kuwait.

"Selama tinggal di Tapin ini, MB bekerja serabutan bahkan sempat kerja di salah satu perkebunan kelapa sawit. Akantetapi, saat dimintai KTP oleh pihak perusahaan, dia tidak bisa menunjukkan sehingga dikeluarkan dari tempat kerjanya," ujarnya.

Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Banjarmasin Sahat Pasaribu mengatakan warga Bangladesh itu melanggar ketentuan pasal 78 ayat 3 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 tentang Keimigrasian.

"Yang bersangkutan terbukti melakukan pelanggaran keimigrasian sehingga dilakukan pendeportasian ke negara asal dan dimasukkan daftar penangkalan melalui aplikasi cekalonline," jelasnya saat dikonfirmasi.

Setelah dibawa dari tempat tinggalnyadi Tapin, MB diterbangkan melalui Bandara Syamsuddin Noor Banjarmasin menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta, lalu transit di Bandara Kuala Lumpur, kemudian negara asalnya Bangladesh.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.