Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres Filipina | Pengajuan Pencalonan Kandidat Presiden Dan Wapres Dimulai Jumat (1/10)

Wapres Robredo Dicalonkan Oposisi

Foto : AFP/NOEL CELIS

Wakil Presiden Filipina, Leni Robredo

A   A   A   Pengaturan Font

MANILA - Koalisi oposisi Filipina pada Kamis (30/9) mencalonkan Wakil Presiden Leni Robredo sebagai kandidat presiden mereka dalam pemilihan umum tahun depan. Masuknya Wapres Robredo makin meramaikan bursa pilpres Filipina yang sudah dipenuhi dengan pesaing dari seluruh spektrum politik.

Di Filipina, rakyat memilih presiden dan wakil presiden mereka secara terpisah, yang berarti bahwa pemegang dua jabatan politik teratas bisa berasal dari partai saingan atau faksi partisan.

Wapres Robredo, 56 tahun, yang secara terbuka mengkritik kampanye pemberantasan obat-obatan terlarang brutal yang dicanangkan Presiden Rodrigo Duterte, saat ini dianggap sebagai tokoh oposisi.

"Robredo menduduki puncak jajak pendapat internal yang diadakan di antara anggota koalisi yang sangat mendukungnya sebagai calon presiden mereka," kata pemimpin koalisi dan mantan hakim Mahkamah Agung Filipina, Antonio Carpio, dalam sebuah forum virtual yang mengumumkan pencalonan Robredo.

"Berkat integritas, kompetensi, rekam jejak, patriotisme, serta visi untuk kemenangan negara, maka kami telah memilih Wapres Robredo berdasarkan kriteria ini," imbuh Carpio seraya meminta Robredo untuk menerima dukungan koalisi untuk memimpin rakyat Filipina di masa-masa sulit dalam sejarah seperti saat ini.

"Kami percaya bahwa bangsa ini tidak dapat bertahan enam tahun lagi karena salah urus pemerintah dan ekonomi, penjarahan dana publik, pelanggaran hak asasi manusia, dan penghancuran institusi demokrasi kita," ucap Carpio, merujuk pada pemerintahan Duterte.

Hingga berita di ditulis pada Jumat (1/10) sore, Robredo yang tergabung dalam Partai Liberal, belum menerima pencalonan tersebut dan hanya mengatakan agar oposisi untuk bersatu.

Robredo, seorang pengacara yang mencalonkan diri untuk jabatan publik setelah kematian suaminya yang menjabat sebagai menteri dalam negeri Filipina pada 2012, berterima kasih kepada koalisi karena mencalonkan dirinya dan mengatakan bahwa ia membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempertimbangkan pilihannya.

"Banyak yang diminta dari seorang presiden. Banyak tanggung jawab dan kewajiban yang menyertainya. Kehidupan dan masa depan orang Filipina dipertaruhkan," kata Robredo dalam sebuah pernyataan.

Pesaing Kuat

Jika Robredo menerima pinangan koalisi oposisi, maka ia berpotensi jadi pesaing kuat calon lainnya yang sudah secara resmi mengumumkan maupun belum menentukan sikap untuk ikut serta dalam bursa pilpres seperti Manny Pacquiao, Sara Duterte-Carpio, Francisco Domagoso, Panfilo Lacson, dan Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr.

Sara Duterte saat ini memimpin jajak pendapat di antara calon pesaing dalam pilpres Filipina yang digelar pada Mei 2022, walau ia belum secara resmi mengumumkan bahwa dia mencalonkan diri.

Sementara itu ayahnya, Presiden Duterte, telah secara resmi mengumumkan akan ikut serta dalam pemilihan wakil presiden pada pemilu 2022. Berdasarkan konstitusi, Duterte dilarang ikut dalam pilpres mendatang karena ia telah menjalankan masa jabatan selama 6 tahun.

Berdasarkan laporan lembaga jajak pendapat Pulse Asia pada Rabu (29/9) lalu, popularitas Duterte berada di peringkat ke-2 di antara sejumlah kandidat cawapres lainnya. Peringkat pertama kandidat Wapres Filipina saat ini dipegang oleh Ketua Senat Vicente Sotto.

Pengajuan pendaftaran resmi untuk pencalonan sebagai kandidat presiden dan wakil presiden Filipina sendiri akan dimulai pada Jumat dan berlangsung hingga 8 Oktober.AFP/BenarNews/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top