Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Nelayan Perlu Pelatihan

Wapres: Potensi Besar Kelautan Belum Sejahterakan Nelayan

Foto : ANTARA/HO-BPMI SETWAPRES

RAKERNAS SNNU I Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin memberikan sambutan dan arahan secara daring di Jakarta, pada Rakernas Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama (SNNU), Jumat (2/9/).

A   A   A   Pengaturan Font

Selain itu, kata Ma'ruf, nelayan mengalami kesulitan mengakses administrasi masalah nelayan, mengakses pasar, pembiayaan, dan terkendala perubahan iklim.

Nelayan Perlu Pelatihan

Sementara itu, Pengajar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Esther Sri Astuti, membenarkan pernyataan Wapres seputar nasib dan kehidupan nelayan tersebut. "Faktanya memang banyak nelayan kita yang masih miskin," kata Esther Sri Astuti kepada Koran Jakarta, Jumat (2/9).

Menurut Esther, seharusnya nelayan diberi pelatihan bagaimana memperlakukan ikan hasil tangkapannya agar tetap segar, karena harga ikan fresh lebih mahal daripada ikan yang mati berkali-kali. "Kalau nelayan asing, mereka menangkap ikan, dan ikannya langsung masuk bunker yang kondisinya dingin, suhunya bahkan minus 10-20 derajat Celsius, sehingga tetap terjaga kesegarannya dan bisa diekspor. Harganya pun lebih mahal," ucapnya.

Pendapat senada juga disampaikan Pengamat Sosial dari Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Umar Sholahudin. Menurut Umar, meskipun memiliki potensi kuat, sektor kelautan dan perikanan selama ini masih dianggap anak tiri dalam pembangunan ekonomi nasional. Kementerian Kelautan dan Perikanan yang telah dibentuk pun belum mampu mengatasi masalah klasik terkait kemiskinan masyarakat nelayan tersebut.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : RP
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top