Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketahanan Energi I Kebutuhan Gas Elpiji Dalam Negeri 70% Berasal dari Impor

Wapres Meminta Kebergantungan pada Energi Fosil Dihentikan

Foto : Sumber: BPS – Litbang KJ/and - KJ/ONES
A   A   A   Pengaturan Font

"Kita harus menyadari, saat ini kita masih sangat bergantung pada energi fosil yang sebagian besar justru diimpor. Saya ingin memberikan contoh, sumber energi utama yang digunakan untuk memasak oleh sebagian besar rumah tangga di Indonesia yakni gas alam cair Liquefied Petroleum Gas/LPG (gas elpiji) lebih dari 70 persen diimpor," kata Wapres.

Dalam pendistribusiannya juga disayangkan karena terjadi ketimpangan. Penerima manfaat gas subsidi sebagian besar justru dinikmati oleh kelompok masyarakat mampu yakni mencapai 65 persen dari total yang dianggarkan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar 54 triliun rupiah. Sedangkan masyarakat miskin dan kelompok rentan hanya 35 persen yang merasakan subsidi itu.

"Tentu ini ironis, karena alokasi subsidi elpiji jumlahnya sangat besar dan cenderung meningkat," kata Ma'ruf.

Padahal, masih banyak masyarakat berpenghasilan rendah yang masih menggunakan bahan bakar kayu dalam memasak sehari-hari.

"Meskipun pada 2021 sudah dialokasikan anggaran sekitar 54 triliun rupiah untuk subsidi guna menyediakan elpiji sampai 7,5 juta metrik ton untuk masyarakat, masih terdapat lebih dari 12,51 juta rumah tangga miskin dan rentan di Indonesia yang memasak menggunakan kayu bakar," kata Wapres.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top