Wantimpres Ingatkan Akan Bahaya Intoleransi
Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto
Wantimpres mengingatkan akan bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme jelang Pemilu 2024 yang dikhawatirkan akan memicu perpecahan bangsa karena mampu menginfiltrasi aparatur sipil negara.
JAKARTA - Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto mengingatkan bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang dapat memicu perpecahan bangsa.
"Setelah ancaman pandemi Covid-19 selesai, ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme juga sangat berbahaya. Sudah banyak temuan yang menunjukkan beberapa lembaga dan masyarakat yang terpapar ancaman ini," ujar Anggota Wantimpres, Sidarto Danusubroto dalam FGD yang digelar Moya Institute bertajuk "Pancasila: Dinamika dan Tantangan yang Dihadapi?" di Jakarta, Kamis (25/5).
Dalam keterangan yang diterima, Sidarto mengatakan intoleransi, radikalisme, dan terorisme relatif mampu menginfiltrasi aparatur sipil negara (ASN) di berbagai institusi. Bahkan, tuturnya, radikalisme ditengarai telah merasuki oknum TNI-Polri.
Oleh karena itu, Sidarto menilai bahwa intoleransi, radikalisme, dan terorisme adalah virus yang merupakan ancaman untuk keutuhan bangsa.
Sidarto menggunakan istilah "vaksinasi ideologi" sebagai sebuah upaya menjaga keutuhan NKRI. "Karena Pancasila adalah warisan Bung Karno sebagai founding father, yang selama ini terbukti bisa mempersatukan kebinekaan," kata Sidarto.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Sriyono
Komentar
()Muat lainnya