Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sistem Pemerintahan I Tiap Wilayah di Jakarta Semestinya Memilih DPRD Kota

Walikota di Jakarta Harus Dipilih Langsung oleh Rakyat

Foto : Koran Jakarta /Wahyu AP

Kawasan Kumuh di Jakarta I Salah satu kawasan kumuh di Jakarta, beberapa waktu lalu. Seharusnya, wali kota di Jakarta dipilih langsung oleh rakyat dan mempunyai wewenang penuh seperti wali kota di daerah lain sehingga pembangunan bisa merata ke seluruh wilayah Jakarta.

A   A   A   Pengaturan Font

Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Armand Suparman, mengatakan yang perlu dimatangkan pula ialah bagaimana memperjelas konsep wilayah aglomerasi. Apalagi Jakarta dalam beberapa isu nanti akan berhubungan dengan daerah-daerah penyangganya.

"Tinggal disinkronkan saja di perencanaan anggarannya. Misalnya masalah banjir di Jakarta, bagaimana perencanaan anggaran antara Pemda Jakarta, Bogor, hingga Cianjur," kata Armand.

Secara terpisah, Wakil Rektor Tiga Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdussalam, mengatakan seharusnya setiap rezim pemerintahan menaruh rasa hormat terhadap nilai-nilai reformasi yang telah dicetuskan, apalagi telah mengorbankan nyawa mahasiswa.

Dengan memegang teguh nilai-nilai tersebut, maka muruah demokrasi akan tetap berlanjut dalam setiap sendi kehidupan bernegara. Oleh karena itu, bentuk pemerintahan wilayah-wilayah di Jakarta seharusnya otonom.

"Seharusnya ada keberlanjutan demokrasi. Kita harus meneruskan semangat reformasi dengan memilih kepala daerah secara langsung. Apalagi DKI-nya sudah otonom, seharusnya bentuk ini menurun ke wilayah-wilayahnya. Sebagai daerah otonom, semestinya kepatutannya dipilih secara langsung melalui mekanisme pemilu dan tidak setback. Jangan memutar jarum jam, demokrasi kita harus maju ke depan. Apalagi itu di wilayah sentrum ibu kota yang akan menjadi barometer politik nasional sehingga harus betul-betul sesuai regulasi dan tidak membuat diskresi yang potensial mematik pro-kontra di masyarakat kita yang sudah 'melek' politik," tuturnya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top