Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Wali Kota Kendari Minta Guru Kawal Siswa dari Protokol Kesehatan

Foto : ANTARA/Harianto.

Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sulkarnain Kadir.

A   A   A   Pengaturan Font

Kendari - Wali Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) Sulkarnain Kadir meminta kepada guru di tiga sekolah yang melakukan uji coba pembelajaran tatap muka selalu mengawal siswanya dalam menerapkan protokol kesehatan COVID-19.

"Saya berharap betul-betul mereka (guru-guru) bisa mendampingi anak didik kita, tugas kita lebih ekstra memastikan anak didik kita tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat," kata Sulkarnain di Kendari, Kamis.

Sulkarnain menekankan agar para guru tidak hanya memberikan pelajaran kepada siswa, tetapi ikut memastikan bahwa para siswa terlindungi dari virus COVID-19.

Menurutnya, guru harus ekstra dan memahami betul bahwa proses uji coba pembelajaran tatap muka di tengah masa pandemi bukan hanya agar para siswa bisa mengerti dengan materi yang disampaikan, namun tetap aman dari COVID-19.

"Tugas kita menjadi bertambah, karena kalau dulunya kita mungkin lebih fokus pada bagaimana penyampaian materi pelajaran, sekarang yang kita lakukan ditambah lagi dengan ikut mengawasi anak-anak kita, mendampingi anak-anak kita untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan," tuturnya.

Ia juga meminta kepada para guru pada saat proses belajar mengajar di sekolah selalu sabar dalam menghadapi para siswa guna menjaga imunitas tubuh agar tidak turun, baik bagi guru maupun siswa.

"Hadirlah sebagai orang tua mereka. Saya tahu ini tidak mudah, tetapi saya berharap kita betul-betul mendampingi anak-anak kita (siswa) sebagaimana orang tua mereka," ujar dia.

Saat ini Pemerintah Kota Kendari telah mengizinkan tiga sekolah melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di tengah pandemi COVID-19 sejak 4 Januari 2021, yakni SMPN 19 Kendari, SMPN 21 Kendari dan SMP Swasta Frater Kendari.

Pembelajaran tatap muka di tiga sekolah tersebut dilakukan dengan ketat, di antaranya semua siswa dan guru wajib menggunakan masker, disediakan sarana cuci tangan, hand sanitizer, setiap bangku siswa diatur jarak minimal 1 meter, dan setiap pertemuan di kelas maksimal diikuti 15 orang siswa, termasuk wajib mendapat izin dari orang tua/wali siswa.

Sulkarnain menyampaikan jika uji coba belajar tatap muka ketiga sekolah itu berhasil, ke depan sekolah-sekolah lainnya juga akan dibuka, namun dengan syarat ketat, seperti wajib menyediakan sarana dan prasarana pencegahan COVID-19, termasuk melihat perkembangan kasus COVID-19. Ant/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top